Sosok.ID - Hidup abadi, tak ada satupun makhluk hidup yang pernah merasakannya.
Karena bisa dipastikan semua yang bernyawa akan mati.
Bahkan raja terkuat dibumi sekalipun akan mati menyambut datangnya kiamat.
Qin Shi Huang adalah penguasa China pertama yang paling kuat yang bertanggung jawab untuk pembangunan Tembok Besar China.
Dikenal karena kemenangannya dalam Pertempuran, dia adalah kaisar pertama dari China dan menciptakan tentara-tentara terakota yang masih ada bahkan sampai hari ini.
Baca Juga: Mahasiswa Mulai Bertumbangan, Jokowi Suruh Para Pendemo Penolak UU KPK Pergi ke MK Saja
Tapi apakah dia bahagia?
Jawabannya adalah sama sekali tidak, dia terus justru dihantui oleh kematiannya sendiri.
Qin Shi Huang akhirnya memulai misi gilanya dengan membakar semua lektur sejarah, puisi, dan politik sehingga orang-orang tidak akan tahu apa pun tentang masa lalu dan ingin mereka berkonsentrasi untuk ramuan awet muda dan hidup abadi.
Dia bahkan mempekerjakan beberapa ahli kimia untuk membuat ramuan ajaib dan ketika mereka gagal, mereka mengalami hukuman yang berat.
Dia dengan kejam mengubur 460 ahli kimia hidup-hidup.
Pencariannya untuk keabadian pasti mendorongnya untuk melakukan perjalanan ke Pulau Zhifu di mana ia bertemu dengan seorang pria yang kabarnya mengaku mengetahui rahasia kehidupan kekal.
Namanya adalah Xu Fu.
Dia berjanji bahwa obat mujarab itu berada di Pegunungan Penglai, rumah dari 8 orang yang hidupnya abadi dan jalan menuju dewa.
Namun menurut Xu Fu, 8 orang yang hidup abadi ini akan menuntut syarat dengan pengorbanan 6000 perawan untuk mendapatkan ramuan ajaib itu.
Sayangnya raja memenuhi keinginan si penipu dan memberinya 6000 perawan.
Begitu XU Fu berlayar dengan ribuan perawan yang diberikan oleh Kaisar, dia tidak pernah kembali.
Cerita ini dianggap benar karena di pulau Shifu kaisar mengukir kata-kata "tiba di FU dan mengukir batu" yang masih bisa dilihat hingga hari ini.
Ketika Qin Shi Huang yakin bahwa dia sedang dalam perjalanan untuk menjadi dewa yang hidup abadi, dia menolak gelar lamanya "raja" dan mengadopsi gelar baru yang disebut "Huangdi" yang secara kasar diterjemahkan sebagai dewa.
Dia juga membuat aturan resmi bahwa setiap orang China harus menyebut diri mereka "WO" yang berarti "tubuh yang tidak berharga".
Semua bangsawan harus membungkuk kepadanya.
Namun sayangnya Kaisar harus tetap hidup sampai Xu Fu benar-benar kembali membawa ramuan hidup abadinya.
Saingannya Zhang Liang, ingin Qin Shi Huang mati dan merencanakan pembunuhan dengan menjatuhkan beban seberat 72,5 kg dari atas bukit dan menjatuhkannya di kereta kerajaan yang menewaskan semua orang yang ada di dalam.
Upayanya gagal karena kaisar tidak duduk di belakang kereta.
Zhang Liang melarikan diri dengan bantuan orang kuatnya, Gan Ba.
Baca Juga: Menerawang Bencana Tahun Ini, Roy Kiyoshi Sebut Lihat Tumpukan Jenazah Berkantong Kuning
Pada tahun-tahun berikutnya, dia berhenti untuk keluar sepenuhnya dan menciptakan terowongan labirin untuk agar pergerakannya bebas dan aman.
Terowongan ini terhubung ke tempat kerajaan dan panjangnya sekitar satu mil.
Dia berambisi membuat terowongan karena takut akan para pembunuh yang menunggunya di luar istana.
Kaisar tiba-tiba mendengar mengenai legenda yang mengatakan bahwa sebuah meteor jatuh ke bumi yang tertulis "Kaisar akan mati dan tanahnya akan dibagi."
Kaisar tidak percaya itu sebagai tanda surgawi tetapi hasil karya orang biasa.
Dia menuntut identitas orang itu atau amarahnya akan jatuh pada semua orang.
Ketika tidak ada seorang pun yang mengaku, ia secara brutal membunuh semua orang di daerah terdekat dan dengan menakutkan memanggil para musisi untuk memainkan lagu-lagu keabadiannya.
Baca Juga: Ikut Demo, 'Bidadari' Cantik Ini Nyatanya Bukan Mahasiswi Biasa
Kaisar yang tidak sabaran itu akhirnya berlayar ke Pulau Zifu untuk mencari Xu Fu, yang meyakinkan raja yang mudah tertipu itu bahwa ia telah menemukan jalan menuju Pegunungan Penglai tetapi diblokir oleh monster laut yang besar.
Kaisar yang tidak bisa menunggu lagi mendapatkan tim prajurit dan pemanahnya untuk membunuh monster itu, tetapi kali ini dia membawa Xu Fu bersamanya.
Kaisar menemukan bahwa monster laut yang disebut itu hanyalah ikan paus.
Xu Fu kali ini tidak punya alasan lagi dan harus memberikan ramuan keabadian atau menghadapi konsekuensinya.
Namun Xu FU malah menaiki kapalnya dengan 6000 perawan dan melarikan diri ke Jepang dan tidak pernah kembali, tetap bersembunyi sampai kematiannya.
Ditipu oleh Xu Fu, Qin Shi Huang kembali mempekerjakan seluruh tim ahli kimianya untuk datang dengan ramuan dan obat-obatan yang akan membuatnya hidup abadi.
Dia minum semua yang dia tawarkan termasuk sebotol merkuri.
Kaisar meminum racun itu dan tewas di usianya yang relatif muda yakni 49 tahun. (Adrie)
Artikel ini pernah tayang di intisari dengan judul "Kisah Tragis Kaisar China yang Menunggu Ramuan Hidup Abadi dari Pengorbanan 6000 Perawan"