Takut Kehilangan Pekerjaan, Pelayan Sebuah Restoran Pulang dengan Kondisi Lebam dan Basah Kuyup, Ditanya Keluarga Ngomongnya Rayakan Ultah

Selasa, 24 September 2019 | 17:45
TRIBUNPONTIANAK/Sahirul Hakim

Takut Kehilangan Pekerjaan, Pelayan Sebuah Restoran Pulang Dengan Kondisi Lebam dan Basah Kuyup, Ditanya Keluarga Alasannya Perayaan Ulang Tahun

Sosok.ID - Hanya bisa terbaring di rumah sakit, Desi, gadis muda yang akhirnya tumbang setelah sempat bertahan karena penganiayaan yang dilakukan oleh bos sebuah rumah makan.

Desi adalah salah satu pegawai rumah makan yang beralamat di Jalan Kom. Yos Sudarso, Putussibau Utara, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Saat ini Desi sedang dirawat di Rumah Sakit Putussibau, dan mengalami trauma yang begitu berat.

Ayah korban, Sepawi mengatakan, pihaknya akan tetap melanjutkan kasus tersebut ke ranah hukum.

Baca Juga: Dapat Jodoh Usai Putus Cinta, Wanita Ini Mantap Nikahi Pria Tajir yang Rutin Mengiriminya Pesan Cinta Selama 6 Bulan

"Kami tidak terima perlakuan pelaku, kami akan lanjut kasus ini dan tidak ada upaya damai," ujarannya kepada wartawan, Senin (23/9/2019), dikutip dari TribunKapuasHulu.com.

Luka yang didapat oleh anaknya bukan hanya kali pertama, namun telah terjadi sebelumnya.

Korban yang masih sangat muda tersebut pernah mendapat perlakuan yang tak jauh beda dengan sekarang.

Tapi, karena takut akan kehilangan mata pencahariannya, gadis muda tersebut memilih bungkam.

Baca Juga: Wanita di Sukabumi Inses dengan 2 Putra Kandungnya Sebelum Bunuh Anak Angkat yang Berusia 5 Tahun

Bahkan tahun lalu, Sepawi pernah memergoki anaknya pulang dengan kondisi yang memprihatinkan.

Ia pulang ke rumah dengan keadaan basah kuyup.

Terlalu takutnya, anak gadis Sepawi tersebut beralasan kondisi basahnya tersebut karena perayaan ulang tahun.

"Tahun lalu pernah disiksa juga. Rupanya anak saya pernah disiram air dan dimasukan ke WC. Tapi anak saya beralasan karena waktu itu ada perayaan dirinya ulang tahun," ucapnya, dilansir dari TribunKapuasHulu.com.

Baca Juga: Warna-Warni Aksi Demo Mahasiswa, dari Bagi-bagi Jeruk dan Apel Gratis Hingga Poster Kocak Berisi Curahan Hati

NET

Ilustrasi penganiayaan

Dan apa yang dialami oleh anaknya tersebut, Sepawi beranggapan bahwa anaknya telah depresi dan tak kuat lagi menerima penganiayaan dari majikannya tersebut.

Hingga Desi akhirnya memberanikan diri untuk menceritakan apa yang telah ia alami selama bekerja di rumah makan tersebut.

Ayah Desi mengatakan bahwa alasan anaknya saat dianaya sangat tidak mendasar.

Sebab kesalahan yang dilakukan oleh Desi menurutnya adalah hal yang sepele dan tak sepantasnya diperlakukan seperti itu.

Baca Juga: Hubungan Evelyn Dan Roy Kiyosih Sedang Hangat, Aming Tutup Komunikasi Dengan Mantan Istri, Jangan Dulu Mereka Lagi Asyik-asyiknya

"Padahal anak saya melakukan kesalahan yang sepele, hanya salah motong babat sapi. Kalau pun anak saya salah, bisa saja dia ditegur atau dipotong gaji, atau bahkan dipecat pun tidak apa. Tapi janganlah disiksa seperti ini," ujarnya, dikutip Sosok.ID dari TribunKapuasHulu.com.

Kesedihan Sepawi bertambah ketika melihat anaknya setelah insiden ini terlihat sangat depresi dan trauma.

Ia juga berharap bahwa pelaku penganiayaan dihukum berat sebab telah membuat anaknya menjadi trauma.

Kapolres Kapuas Hulu AKBP RS Handoyo mengatakan, pihaknya menetapkan satu tersangka dalam kasus penganiayaan yang terjadi terhadap karyawan rumah makan.

Baca Juga: Hobi Makan Ngemper di Kantin Bareng Pegawainya, Direktur Bank Ini Rupanya Anak Orang Kaya Nomor 1 di Indonesia dan Miliki Kekayaan Capai Rp 113 T

"Baru satu tersangka yang kita tetapkan yakni pemilik rumah makan. Yang lain masih pengembangan dan menjadi saksi karena korban masih belum bisa diminta keterangan," ungkapnya, dilansir dari TribunKapuasHulu.com. (*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : TribunKapuasHulu.com

Baca Lainnya