Sosok.ID - Punya teman dan bisa main keluar rumah mungkin hanya bisa jadi impian bagi kakak beradik asal Lubukbatang, Sumatera Selatan.
Pasalnya, karena mengidap penyakit kulit yang langka, dua kakak beradik asal Lubukbatang ini tak bisa keluar rumah.
Jangankan keluar rumah, untuk beraktivitas sehari-hari saja, kedua kakak beradik ini harus membutuhkan bantuan orang lain.
Sehingga tak heran bila bisa bermain diluar dan memiliki teman adalah salah satu impian terbesar kakak beradik ini.
Melansir Sripoku, kakak beradik ini adalah bernama Nadia (19) dan Vika Laona (11).
Sejak lahir, Nadia dan adiknya Vika mengidap penyakit kulit langka yang tak diketahui namanya.
Penyakit tersebut membuat seluruh permukaan kulit pada tubuh Nadia dan Vika melepuh dan mengelupas setiap hari.
Dengan kulit yang terus menerus mengelupas, tubuh Nadia dan Vika menjadi sangat rentan terhadap virus, bakteri, dan sinar uv.
Sehingga tidak mengherankan bila tubuh Nadia dan Vika dipenuhi dengan luka dan kemerahan seperti melepuh.
Tak hanya itu, penyakit langka ini pun membuat pertumbuhan kedua kakak beradik ini tidak seperti anak-anak pada umumnya.
Dilansir Sosok.ID dari Sripoku, penyakit langka yang menyerang kakak beradik asal Lubukbatang, Sumatera Selatan ini membuat pertumbuhan tubuh mereka melambat.
Nadia yang sudah berusia 19 tahun, karena penyakit langka yang menggerogoti tubuhnya ini memiliki bentuk fisik seperti anak 10 tahun.
Penyakit kulit langka yang menggerogoti hidup mereka sejak kecil ini pun terpaksa membuat keduanya kehilangan masa-masa terindah mereka.
Mengidap penyakit kulit langka membuat Nadia dan Vika tak bisa beraktivitas layaknya anak-anak pada umumnya.
Nadia dan Vika tak bisa bermain di luar atau pun bersekolah demi keselamatan diri mereka.
Jangankan bermain di luar rumah, untuk beraktivitas sehari-hari saja, Nadia dan Vika membutuhkan orang lain.
Sejak mengidap penyakit langka ini, Nadia dan Vika hanya bisa terbaring lemah di atas tempat tidur.
Semua aktvitas yang mereka lakukan pada akhirnya akan menyakiti tubuh mereka dari biasanya.
Kepada bidan yang telah mendampinginya sejak kecil, Nadia mengaku sangat sedih tak bisa menikmati masa mudanya seperti anak-anak lainnya.
Nadia mengaku sangat ingin memiliki teman dan bisa bermain di luar rumah.
Namun apa daya, penyakit yang menggerogoti tubuhnya, menghalangi keinginannya.
Mau tak mau, impian bisa memiliki teman hanya sekadar impian bagi Nadia dan Vika.
"Ngapolah Tuhan ngenjuk kami penyakit dak sembuh-sembuh, capek aku lah 19 tahun hanya tegolek di tempat tiduk.
(Kenapa Tuhan memberi kamu penyakit yang tak dapat disembuhkan seperti ini? Saya lelah hanya bisa terbaring lemah selama 19 tahun).
Kami pengen ke kalangan, kami pengen bermain, kami pengen bahagia seperti teman-teman lainnya," ucap Nadia sepeti yang dikutip Sosok.ID dari Sripoku.
Menurut Bidan yang telah mendampingi Nadia semenjak lahir, Tatik, sejak umur 7 bulan Nadia telah mengalami kemerah-merahan pada kulitnya seperti melempuh.
Khawatir dengan keadaan Nadia, Tatik merujuknya ke RSMH Palembang untuk dirawat selama 15 hari di bagian Kulit dan Kelamin.
Awalnya, Tatik menduga Nadia dan Vika mengidap penyakit TBC Kulit, tetapi setelah melihat perkembangannya, Tatik tak yakin.
“Kalau TB kulit saya tidak yakin dia akan tetap bertahan sampai usia 19 tahun,” kata bidan Tatik.
Sampai detik ini, Tatik masih mencari tahu penyakit apa yang menyerang Nadia dan Vika selama ini.
Tatik pun tetap berupaya membantu dan mencarikan dana bantuan untuk keluarga Nadia dan Vika demi kesembuhan kedua kakak beradik asal Lubukbatang ini.
(*)