Sosok.id - Sebuah keluarga di Malaysia terpaksa tinggal di mobil usai diusir oleh sesama penghuni kontrakan tempat tinggal mereka.
Keluarga yang terdiri sepasang suami istri dan kketiga putrinya itu, sudah tinggal di mobil selama 10 hari.
Dilansir Asia One, Ahmad Zaini Mohd Zainudin (39) mengatakan, keluarganya diusir oleh penghuni lain karena sebuah masalah sepele.
Yakni, jelas Ahmad Zaini, karena ia berdebat dengan beberapa penghuni lain usai memergoki putrinya yang berusia 14 tahun diperlakukan dengan buruk oleh mereka.
Bahkan, tambahnya, ada penyewa yang membuat masalah dengan keluarganya.
Mereka, yang sebagian besar adalah warga asing, mengikat setumpuk pakaian dan memasukkannya ke dalam kotak.
Kemudian, kotak itu dibuang ke Sungai Udang yang tak jauh dari tempat tinggal tersebut.
"Saya tak memiliki pilihan lain, putri saya berusia 18, 14, dan 11, dan saya takut mereka mungkin saja dilukai," ujarnya, mengutip Asia One.
Kondisi keluarga itu makin memprihatinkan karena sang istri, Noresh Mohammad (38) kini tengah mengandung enam bulan.
Putri tertua mereka kini tinggal di rumah temannya.
Baca Juga: Tinggal Serumah, Seorang Pria Ketahuan Cabuli Adik Ipar Sendiri
Sementara, anggota keluarga yang tersisa tinggal di sebuah mobil yang diparkir di tempat parkir Pandamaran Sports Complex.
Parahnya lagi, Ahmad Zaini juga kehilangan pekerjaannya di sebuah tempat barang rongsokan.
Usai majikannya, yang seorang pengungsi Rohingya, harus berurusan dengan pihak berwajib.
Sebab, ia telah menjalankan bisnis ilegal atau tanpa izin yang sah.
Baca Juga: 2 Komika Pengundang Tawa Penonton Menyusul Komedian Nunung, Diamankan Polisi Karena Konsumsi Sabu
Namun, penderitaan keluarga malang itu berkurang sedikit usai Pusat Zakat Selangor memberikan tempat tinggal.
Terhitung sejak Kamis (29/8/2019) lalu mereka tinggal di gedung yang terletak di Port Klang, Malaysia tersebut.
Namun, mereka masih memerlukan bantuan.
Lantaran mereka tak memiliki penghasilan untuk sekadar membeli makanan.
Bahkan, mereka pernah tak makan seharian.
Hingga anak sulungnya mengalami demam.
"Saya tak bisa membiarkan mereka kelaparan dan kesakitan seperti ini," ujar Ahmad Zaini.
"Dan pergi untuk mencari pekerjaan," tambah pria yang mengaku bisa mengelas dan melakukan perbaikan barang tersebut.
Akibat keadaan ini, anak-anak Ahmad Zaini terpaksa tak bisa datang ke sekolah, sejak diusir.
Sebuah organisasi non-pemerintahan telah turun tangan membantu keluarga malang ini.
Organisasi yang bernama Community Development aand Integration Initiative (CDII) itu datang dengan sukarela untuk membantu keluarga Ahmad Zaini.
Dilansir Asia One, Direktur CDII, Firoza Burhan angkat bicara.
Ia mengatakan bahwa, kebutuhan mendesak keluarga Ahmad Ziani akan ditangani oleh CDII.
"Selain bantuan dana, mereka juga membutuhkan bahan makanan," ujar Firoza, dikutip dariAsia One.
"Setidaknya sampai beberapa bulan hingga Ahmad Ziani mendapatkan pekerjaan dan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan mereka," tambahnya.
Baca Juga: Dendam Karena Pernah Dibully, Pria Ini Bunuh Teman Sekolahnya 53 Tahun Kemudian
Selain kebutuhan pokok, lanjut Firoza, keluarga itu juga memerlukan perkakas rumah tangga yang utama.
Sebab, mereka tinggal di bangunan yang kosong.
"Mereka bahkan tak memiliki tikar dan bantal," ujarnya.
Dia juga mendesak masyarakat untuk bergotong-royong membantu keluarga malang tersebut.
"Mereka membutuhkan kita dan kita harus menolong mereka," ujar Firoza.
Jika Anda ingin memberikan bantuan pada keluarga tersebut, dapat langsung menghubungi cdii@community@gmail.com.(*)