Tsutomu Miyazaki, Pembunuh 'Otaku' yang Miliki Masa Lalu Kelam, Bunuh dan Makan Korbannya Demi Kebaikan

Rabu, 21 Agustus 2019 | 11:01
elportaldelmiedo.com

TSUTOMU MIYAZAKI

Sosok.ID- Aksi pembunuhan dan pemerkosaan terhadap empat gadis muda membuat Tsutomu Miyazak dinobatkan sebagai psikopat terkejam sepanjang sejarah Jepang.

Tsutomu bahkan memiliki beberapa julukan di antaranya, pembunuh otaku, Drakula Miyazaki, hingga The Little Girl Murderer.

Dilansir All Thats Interesting, pada akhir 1988, orang tua dari seorang gadis berusia 4 tahun yang hilang, bernama Mari Konno, menerima sebuah paket.

Dalam paket tersebut ada serbuk halus, foto pakaian yang terkahir kali dikenakan Mari, beberapa gigi kecil, dan sebuah kartu pos.

Kartu pos itu bertuliskan, "Mari. Dikremasi. Tulang. Penyelidikan. Pembuktian."

Baca Juga: Leonarda Cianciulli, Pembunuh Sadis yang Buat Sabun dan Kue dari Jasad Korbannya dan Dibagikan ke Tetangganya

Petunjuk itu kemudian mengungkap pembunuhan sadis yang dilakukan oleh Tsutomo Miyazaki.

Profil

Tsutomu, terlahir dalam keadaan prematur pada bulan Agustus 1962.

Ia dalah anak hasil dari hubungan terlarang antara ayahnya dan salah satu saudari kandungnya.

Hal itu membuatnya memiliki kelainan pada pergelangan tangannya.

Sejak kecil, ia sudah menunjukkan kelainan, seperti memakan abu kremasi kakeknya sendiri.

Baca Juga: Kisah Luka Magnotta, Mutilasi Temannya dengan Brutal dan Unggah Videonya ke Internet Hanya Demi Popularitas

Ia bahkan memiliki kecenderungan untuk bunuh diri sejak kematian sang kakek.

Sebab, ia sangat dekat dengan kakeknya.

Di sekolah, Tsutomu juga dikucilkan oleh teman-temannya karena keadaannya tersebut.

Hingga ia akhirnya terbiasa hidup menyendiri sejak saat itu.

Ia juga tak mau bersosialisasi dengan lingkungannya.

Ia memilih untuk menyendiri dengan membaca komik kegemarannya.

Itu juga yang membuatnya menjadi otaku.

Baca Juga: Demi Bebaskan sang Pacar dari Penjara dengan Uang Warisan, Seorang Anak Nekat Sewa Pembunuh Bayaran untuk Habisi Nyawa Ibunya

Pembunuhan

Memiliki masa lalu yang kejam, Tsutomu lantas melakukan tindakan kriminal.

Ia membunuh empat gadis muda pada 1988-1989.

Empat gadis itu berusia antara 4-7 tahun.

Tsutomu mulanya menculik korbannya, llau dibunuh.

Selain dibunuh, ia juga melakukan aktivitas seksual pada mayat korban.

Tak hanya itu, ia bahkan memakan salah satu potongan tangan korban, dan tangan lainnya dijadikan pajangan.

Baca Juga: 5 Fakta Jibril Mahasiswa UGM Penyebar Video Panas ke Orangtua Mantan Pacar, Begini Nasibnya Sekarang

Sementara darah korbannya juga diminum.

Usai melakukan aksi kejinya itu, Tsutomu akan mengirimkan surat pada keluarga korbannya yang berisi detail pembunuhan.

Ia juga akan memberikan panggilan kosong pada mereka.

Ditangkap

Suatu hari, saat Tsutomu hendak menculik korbannya, ia ketahuan.

Saat itu, ia kepergok ayah dari calon korbannya dan dilaporkan ke polisi.

Lalu polisi menggeledah rumahnya dan ditemukan berbagai buku, video porno, dan potongan mayat.

Baca Juga: Begini Awal Pertemuan Betrand Peto dengan sang Ayah Angkat, Ruben Onsu: Oh Iya Bagus ya, Udah Gitu Aja

Usai ditangkap, ayah Tsutomu yang mengetahui perbuatan putranya itu menolak untuk melakukan pembelaan dan bunuh diri.

Sementara Tsutomu sendiri juga tidak mau minta maaf atas perbuatan yang telah ia lakukan.

Ia justru mengatakan jika perbuatannya itu dilakukan untuk kebaikan.

Akhirnya, atas perbuatannya tersebut, Tsutomo dijatuhi hukuman mati.

Ia dieksekusi dengan digantung pada 17 Juni 2008.

(*)

Tag

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber intisari, All Thats Interesting, Tribun Jogja