Sosok.ID - Kopiah dan Tongkat Komando.
Dua benda itu selalu melekat di badan proklamator Indonesia, Soekarno saat menjadi presiden pertama negeri ini.
Barang-barang yang pernah dipakainya kini menjadi buruan para kolektor.
Yang paling diburu tentu tongkat komandonya karena dipercayai memiliki kekuatan magis.
Baca Juga: Saat Serangan Mematikan Kopassus Buat Separatis Papua Kabur Usai Kepung Koramil Warmare
Namun apakah benar demikian?
Mengutip Buku karya Eddi Elison : Ketawa Bareng Bung Besar yang dimuat di Majalah Intisari No.635 Agustus 2015, menyoal tongkat komando tersebut, Bung Karno pernah membeberkan fakta dibalik benda yang sekarang dianggap keramat tersebut.
Terlebih ada fakta mencengangkan lantaran Soekarno saat membawa tongkat tersebut selalu selamat dari tujuh kali upaya pembunuhan.
Bukan hanya masyarakat sipil biasa saja yang penasaran dengan tongkat komando Soekarno.
Baca Juga: 5 Bulan Tak Pulang, Gadis 16 Tahun Ditemukan Terikat Dalam Karung dan Tinggal Tulang
Menteri Transmigrasi dan Koperasi Orde Lama, Achadi nyatanya juga ingin tahu mengenai kebenaran tongkat komando itu.
Suatu hari saat Achadi semobil dengan Soekarno ia memperhatikan lekat-lekat tongkat komando si Bung Besar.
Melihat wajah penasaran Achadi, Soekarno langsung berkata "Di ini tongkat biasa saja, Tidak ada apa-apanya. Presiden Filipina Quirino menghadiahkannya kepadaku, saat kunjungan ke Filipina beberapa tahun lalu."
"Aku senang keindahan dan bentuk serta ukirannya," jelas Soekarno.
Tak puas dengan jawaban Soekarno Achadi bilang jika banyak orang beranggapan tongkat tersebut sakti.
"Tapi banyak yang beranggapan tongkat ini punya khasiat. Pemiliknya pasti berwibawa," timpal Achadi.
Soekarno berkata jika itu tak benar.
"Ah, itu bohong. Nggak benar itu. Kalau tidak percaya, boleh kamu pinjam pada waktu inspeksi transmigran..." kata Soekarno.
"Tidak, Pak. Tidak perlu" sahut Achadi.
Mendengar jawaban menterinya itu Soekarno melontarkan banyolan.
"Kamu takut ya Di,.. Memang tidak pantas kamu pakai tongkat komando, karena tubuhmu kecil begini... Kan bisa seperti pelawak," celoteh Soekarno sambil tertawa. (Seto Aji/Sosok.ID)