Diduga Overdosis Pil Ekstasi, Wanita Muda Pekerja Salon Tewas Usai Dugem di Diskotek

Jumat, 09 Agustus 2019 | 19:19
ist/Tribun Medan

ATN tewas setelah kejang-kejang diduga korban over dosis ekstasi saat dugem di diskotek CF perbatasan Kota Binjai dan Kabupaten Deliserdang.

Sosok.ID - Seorang wanita muda berinisial ATN (22) asal Kota Binjai, Sumatera Utara (Sumut) tewas usai Dugem.

Korban diduga meninggal karena overdosis pil ekstasi.

Korban diketahui dugem di Diskotek CF/TF kota Binjai yang berbatasan dengan Deliserdang.

Mengutip Tribun Medan, Jumat (9/8/2019) jenazah korban saat ini diotopsi di RS Djoelham.

Baca Juga: Sehari Cuma Habis Rp 26 Ribu untuk Makan, Wanita Ini Lantas Mampu Beli 3 Rumah, Begini Caranya

Menurut informasi yang dihimpun, korban berprofesi sebagai pekerja salon bulu mata, warga Dusun Banrejo, Desa Kwala Mencirim Kecamatan Sei Bingai Langkat.

Mengetahui ATN tewas, keluarga korban melapor ke Polres Binjai dan memohon untuk dilakukan visum.

Kabar korban overdosis beredar di sejumlah sosial media yang dishare akun Facebok FR, juga di sejumlah grup WhatsApp warga Binjai.

Bahkan ada video yang diunggah netizen dan menunjukan korban yang berbaju kaus merah ketat sedang rebahan bersama temannya yang hendak menolong.

Baca Juga: The Great Purge, Operasi Pembantaian 1,2 Juta Warga Uni Soviet Pengikut Lenin yang Dilakukan Oleh Rezim Stalin

Terlihat juga dalam video tubuh korban kejang-kejang dan bibir bergetaran.

Usai itu korban sempat dilarikan ke rumah sakit Latersia di Jalan Soekarno-Hatta, Medan.

Namun, nyawanya tak tertolong.

KBO Reskrim Polres Binjai, Ipda Ibrahim Sofi tak menampik bahwa dirinya menandatangani surat permohonan visum dari pihak keluarga korban.

Surat mohon dilakukan pemeriksaan dan dibuatkan autopsi mayat ditandatangani Ipda Ibrahim Sopi sesuai No pol Ver/ 156/ VIII/ 2019/ Reskrim yang dilayangkan ke RS Djoelham.

Baca Juga: Lontarkan Ancaman yang Buat Menlu Amerika Ketar-Ketir, Soekarno : Kami Terpaksa Melakukan Politik Memakai Senjata

Kendati demikian, Sopi tak mau berbicara banyak dan terkesan menutupi, terkait dugaan korban over dosis menelan ekstasi di Diskotek CF.

"Keluarganya merasa kan kematian korban tidak pas (wajar). Rumah sakitnya kurang tahu."

"Nanti lah tunggu hasil visumnya lah, aku cuma neken aja, nya," kata Sopi.

Sementara itu petugas RS Djoelham yang ditemui di depan ruang jenazah mengatakan, saat korban dibawa ke RS Djoelham dalam kondisi sudah tak bernyawa.

Katanya, ATN dibawa oleh pihak keluarganya untuk diautopsi.

"Tadi keluarganya yang bawa bang. Kemari sudah jenazahnya, sekitar jam satu siang lah masuk ke mari," katanya.(*)

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : Tribun Medan

Baca Lainnya