Jhonny Setiawan, Astronom Indonesia yang Karyanya Pernah Masuk 10 Penemuan Terbaik Versi Majalah Times

Rabu, 07 Agustus 2019 | 20:52
Kolase LIPI | KOMPAS.COM

Jhonny Setiawan, Astronom Indonesia yang Penemuannya Pernah Masuk 10 Penemuan Terbaik Versi Majalah Times

Sosok.id - Ini adalah kisah salah satu putra bangsa yang mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.

Johny Setiawan, yang dikenal sebagai penemu banyak planet ekstrasurya.

Dr rer nat Johny Setiawan adalah astronom asal Indonesia yang bekerja sebagai peneliti di Departemen Pembentukan Bintang dan Planet, Max Planck Institute for Astronomy di Heidelberg, Jerman.

Berkarya sebagai peneliti sejak tahun 2003, astronom yang menjuluki dirinya "astronom gokil" ini pada tahun 2010 telah menemukan 15 planet ekstrasurya alias planet-planet di luar tata surya kita.

Baca Juga: Kakek Mertua Dian Sastro, Ibnu Sutowo Tercatat Sebagai Salah Satu Pendiri Perusahaan Minyak Nasional

Dilansir dari Kompas.com, planet terakhir pada tahun 2010 yang ditemukannya adalah HIP 13044b, sebuah planet yang mengorbit bintang lansia dan minim kandungan logam, HIP 13044.

Penemuan ini mampu membuka cara pandang baru tentang proses pembentukan bintang sebab saat ini diyakini bahwa bintang tua dan minim kandungan logam tak mungkin memiliki planet.

https://www.scienceabc.com/wp-content/uploads/2017/08/Astrology-Astronomy-featured.jpg

Astronomi vs Astrologi

Atas penemuan HIP 13044b, ia dinobatkan sebagai 10 penemuan sains terbaik 2010 versi majalah Times.

Temuan itu bisa disejajarkan dengan temuan Gliese 581g yang merupakan asing planet mirip Bumi dan temuan para fisikawan di European Organization for Nuclear Research (CERN).

Temuan besar Johny lainnya adalah planet TW Hydrae b.

Penemuannya tergolong mencengangkan sebab di antara ratusan planet ekstrasurya, tak satu pun yang mengorbit pada bintang yang berusia muda.

Baca Juga: Beredar Isu Enzo Taruna Akmil Keturunan Prancis Terpapar Radikalisme, Kepala Sekolah Jamin Anak Didiknya Itu Cinta NKRI

Diketahui, TW Hydrae b mengorbit bintang TW Hydrae, bintang yang baru berusia 8-10 juta tahun, 1/500 usia matahari.

Max Planck Institute for Astronomy mengakui penemuan TW Hydrae b sebagai salah satu penemuan spektakuler.

Untuk pertama kalinya, ilmuwan berhasil menemukan secara langsung bahwa planet terbentuk dalam lingkaran cakram yang berputar pendek setelah kelahiran bintang.

Kompas.com

Jhonny Setiawan, Astronom Indonesia yang Penemuannya Pernah Masuk 10 Penemuan Terbaik Versi Majalah Times

Penemuan itu memungkinkan kajian baru dalam pembentukan bintang dan migrasi planet.

Beberapa planet yang sudah dia temukan bersama timnya yaitu HD 47536 b, HD 11977 b, HD 70573 b, TW Hydrae b, Chi Virginis b, HD 47536c, HD 110014b, dan HD 110014c, yang dipublikasikan di berbagai jurnal ilmiah misalnya Astronomy & Astrophysics, The Astrophysical Journal dan Nature.

Planet yang ditemukannya merupakan bagian dari proyek Search for Exoplanet with Radial-velocity at MPIA (SERAM).

Ketertarikan Johny pada astronomi sudah dimulai sejak kecil ketika menonton film Star Trek.

Baca Juga: Dikira Hanya Fantasi, Benda Menakjubkan di Film-film Fiksi Ternyata Nyata, Salah Satunya Hoverboard

Ketertarikan mulai berkembang kala membaca buku Alam Semesta dan Cuaca.

Johny kecil yang waktu itu dibesarkan di wilayah Johar Baru akhirnya mulai menggali lebih banyak tentang astronomi, termasuk di bangku sekolah.

Sekolah jenjang menengah dihabiskannya di Marsudirini, Matraman, Jakarta Timur.

Mulai jenjang S-1 sampai meraih gelar doktor dihabiskannya di Jerman.

Baca Juga: Hampir Saja Bung Karno Tak Jadi Proklamasikan Kemerdekaan Karena Mau Dibunuh : Seretlah Saya Ke Pojok Itu, Sudahi Nyawa Saya Malam Ini Juga

Program doktor yang diraihnya dengan beasiswa dari European Southern Observatory di Keipenheuer Institute for Solar Physics Univseritas Freiburg mengantarkannya meraih predikat summa cum laude.(*)

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : Kompas.com, Tribunnews.com, ristekdikti.go.id

Baca Lainnya