Operasi Linud Menegangkan Kopassus Invasi Dili, Sampai di Darat Baku Tembak Lawan Pasukan Tropaz Portugal

Senin, 29 Juli 2019 | 09:41
Paskhas TNI

Sejumlah personil Paskhas TNI AU melakukan terjun penyegaran. Paskhas juga turut andil merebut bandara Komoro, Dili saat Operasi Seroja

Sosok.ID - Sebagai pasukan penggebuk utama TNI, Kopassus haruslah mempunyai mobilitas tingkat tinggi.

Karena itulah tak heran jika skema penyerbuan yang dilakukan oleh Korps Baret Merah haruslah cepat, mendadak dan mematikan.

Salah satunya sudah dipraktekkan di palagan Operasi Seroja 7 Desember 1975 dimana Kopassus beramai-ramai menyerbu bumi Lorosae melalu langit.

Mengutip buku "Hari H 7 Desember 1975, Reuni Operasi Lintas Udara di Dili Timor Portugis", sebelum melakukan operasi penyerbuan ini, TNI/ABRI kala itu melakukan operasi intelijen bersandi Flamboyan.

Baca Juga: Awal Mula Terkuaknya Hubungan Sedarah di Sulsel, Sang Adik Mengaku Janda yang Sudah Cerai Dua Kali

Mengutip Kiki Syahnakri, Timor-Timur The Untold Story, dalam operasi Flamboyan, ABRI membentuk tiga tim yang semuanya dinamai dengan nama perempuan yakni Tuti, Umi dan Susi.

Ketiga tim itu bertugas memetakan dan menyiapkan rencana Operasi Seroja di Timor-Timur serta mengamankan pimpinan partai di sana yang pro Indonesia macam Apodeti yang dipimpin oleh Arnaldo dos Reis Araujo.

Setelah rencana operasi dinilai sudah matang, maka segera dilaksanakanlah Seroja.

Sebagai serangan pembuka maka dipilihlah 270 prajurit Para Komando Grup 1 Kopassandha dan 285 prajurit Yonif Linud 501 Kostrad.

Baca Juga: Seribu Satu Usaha Keluarga Selamatkan Sri Wahyuni, TKW Korban Penyiksaan di Arab Saudi

Kedua satuan itu bakal melakukan operasi Lintas Udara tepat diterjunkan ke jantung kota Dili.

Namun sial bagi mereka, karena data intelijen dari tim Flamboyan meleset, awalnya hulubalang Indonesia itu yakin jika Dili hanya dijaga oleh Hansip.

Nyatanya di Dili dijaga satuan elit Tropaz, yakni unit militer di Timtim yang anggotanya dilatih oleh tentara Portugal dan tak menutup kemungkinan ada juga personil angkatan bersenjata negara itu disana.

Benar saja, pesawat C-130 Hercules AURI yang mengangkut tim penyerbu sudah ditembaki saat melayang di Dili.

Bahkan tembakan itu menewaskan Load Master pesawat.

Baca Juga: Biadab! Viral di Facebook Foto Sejumlah Kucing Mati Diduga Ditembak Mati Oknum Tak Bertanggung Jawab Layaknya Hewan Buruan

Kecut hati para pasukan penyerbu lantaran unsur pendadakan sudah hilang yang merupakan ciri khas serbuan komando.

Namun peduli setan dengan semua itu, misi harus tetap dijalankan dan sejurus kemudian satu persatu personil Kopassus dan Yon 501 sudah melayang di udara.

Maut langsung menghampiri para pasukan penyerbu.

Dengan enaknya pasukan Tropaz menembaki dari bawah personil Kopassus dan Yon 501 sehingga belum mencapai tanah mereka banyak yang sudah gugur.

Sialnya tembakan tersebut belum bisa dibalas lantaran AK-47 tentara Indonesia terikat dipaha.

Bagi yang selamat mendarat di darat petaka belum usai.

Baca Juga: Kisah Pilu Whale 52, si Paus Paling Kesepian di Dunia yang Tak Bisa Temukan Jodoh Atau Kawanan Gara-gara Dianggap Bisu

Karena terpencar-pencar, para personil Kopassus dan Yon 501 harus berkonsolidasi dengan lainnya.

Namun sama saja, tiap-tiap personil harus cepat-cepat kokang senjata karena keberadaan mereka juga diburu oleh Tropaz.

Walhasil kota Dili pada petang itu semrawut karena lalu lalang peluru dan granat meledak dimana-mana.

AMRT/CDPM/FMS
AMRT/CDPM/FMS

Pasukan Linud Indonesia dari Yonif 501 Kostrad dan Grup-1 Kopassus saat melakukan serbuan ke Dili 7 Desember 1975.

Salah satu anggota Kopassus yang ikut penyerbuan yakni Letkol Inf Soegito usai mendarat langsung berlindung dibalik tembok.

Beringsut-ingsut dirinya waspada dan mendapati sekelompok pasukan Tropaz sedang asyik membedili tentara Indonesia yang baru mendarat.

Tak berpikir lama Soegito langsung menyaut granat dan dilemparkannya ke arah Tropaz.

Baca Juga: Nenek Inar, Lansia 85 Tahun yang Rela Kue Keliling dan Menabung Selama 15 Tahun Demi Bisa Berangkat Naik Haji

Namun granat tak meletus, berang, ia lemparkan lagi granat untuk kedua kalinya.

Blaaarrr! ledakan granat mengenai pasukan Tropaz.

Beberapa personil Tropaz berhamburan terkena ledakan granat bahkan ada yang tertatih-tatih sekarat berusaha menyelamatkan diri.

Tak mau buruannya lepas, Soegito kokang AK-47 miliknya dan langsung memberondong para personil Tropaz yang sudah diambang maut itu.

Usai pertempuran membabi buta petang subuh itu, siang harinya Kopassus dan Yon 501 berhasil menguasai Dili.

Sedangkan Tropaz dan kombatan Fretilin mundur teratur ke gunung Matebian untuk melakukan perang Gerilya.

iiist/ ©2015 buku hari "h": 7 desember 1975
ist/ ©2015 buku hari "h": 7 desember 1975

Para personil Kopassus saat Operasi Seroja

Serbuan linud yang sudah kehilangan unsur pendadakan harus dibayar mahal oleh ABRI.

10 Anggota Kopassus dan 35 prajurit Yon 501 gugur di medan laga.

Sedangkan di pihak Tropaz disebutkan ada 122 personilnya meregang nyawa.

Meski Dili sudah direbut itu baru permulaan karena berbagai operasi dan penyergapan kepada pimpinan Fretilin masih terus berlangsung. (Seto Aji/Sosok.ID)

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : Kiki Syahnakri : Timor Timur The Untold Story, Hari H 7 Desember 1975 Reuni Operasi Lintas Udara di Dili Ti

Baca Lainnya