Kisah Sintong Panjaitan, Jenderal TNI Jebolan Kopassus yang Pernah Dibentak Soeharto Sampai Ketakutan Saat Hadapi Pemberontakan Timor Timur

Sabtu, 27 Juli 2019 | 18:02
IST Tribun Medan

Sintong Panjaitan, Jenderal TNI jebolan Kopassus yang pernah dibentak oleh Soeharto

Sosok.id - Sintong Panjaitan, seorang jenderal TNI jebolan Kopassus, menjadi legenda karena pernah dibentak Soeharto.

Dilansir dari Tribunnews.com dari buku 'Sintong Panjaitan Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando', Letjen TNI Sintong Panjaitan lahir di Sumatera Utara.

Pria bernama lengkap Sintong Hamonangan Panjaitan ini lahir pada tanggal 4 September 1940.

Sejak lulus dari Akademi Militer Nasional (AMN) angkatan 63 dengan pangkat letnan dua, ia telah melaksanakan banyak operasi tempur.

Baca Juga: Kisah Menegangkan Dua Personel TNI Masuki Sarang Pemberontak Papua Tanpa Dibekali Senjata, Namun Misi Malah Berhasil Dituntaskan

Di antaranya:

- Pada Agustus 1964 hingga Februari 1965, Sintong bertugas dalam Operasi Kilat di Sulawesi Selatan dan Tenggara untuk menumpas gerombolan DI/TII yang dipimpin Kahar Muzakkar

- Pada Februari 1965 hingga September 1965, ia mengikuti pendidikan dasar komando di Batujajar, Jawa Barat. Kemudian persiapan penerjunan di Kuching tapi dibatalkan karena terjadi pemberontakan G30S/PKI

- Pada Oktober 1965, Sintong ditugaskan untuk operasi pemulihan keamanan dan ketertiban di Jakarta dan Jawa Tengah

- Pada awal Januari 1967, ia memimpin tim kopassus untuk menumpas kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua

Baca Juga: Omar Dhani, Membawa TNI AU Terkuat di Belahan Selatan Dunia, Namun Runtuh Karena Kecurigaan

- Tahun 1969 ditunjuk sebagai komandan Prayudha-3 di Manokwari untuk memenangkan Papera

Pernah dibentak Soeharto

Pengalaman dibentak oleh Soeharto membuat Sintong Panjaitan ketakutan.

Peristiwa tak terlupakan itu terjadi saat ia menjabat sebagai Panglima Kodam IX/Udayana.

Insiden yang terjadi pada Minggu tanggal 23 Juli 1989 itu bermla saat ia mendampingi Menteri Hankam Beny Moerdani.

Saat itu, ia mendampingi Benny untuk menghadap Soeharto yang tengah berkunjung ke Bali.

Baca Juga: Mengenal Koopssus, Satuan Super Elite yang Berisikan Pasukan Khusus TNI Berkemampuan Tiga Matra

Kemudian Soeharto mengatakan kepada Sintong bahwa ia harus mempersiapkan diri menghadapi Timor Timur sebagai daerah terbuka.

"Kamu sebagai panglima operasi di sana, apakah saran-saranmu supaya masalah Timor Timur lebih cepat selesai," ujar Soeharto kala itu.

Sintong pun menjawab dengan sigap.

Ia menyampaikan aspirasi rakyat Timor Timur yang dikatakan oleh Uskup Diosis Dili Carls Filipe Ximenes Belo.

"Mereka minta agar Timor Timur dijadikan daerah istimewa seperti Aceh," jawabnya.

Baca Juga: Kisah Tatang Koswara Sniper Legendaris TNI, Seorang Diri Tewaskan 80 Musuh

"Ini permohonan Uskup Belo gubernur atas nama rakyat Timor Timur," terangnya.

Soeharto yang mendengar jawaban itu pun langsung memasang wajah cemberut.

Lalu dengan nada keras, Soeharto membalas, "Apa istimewanya Aceh? Apa istimewanya Yogyakarta? Apa istimewanya Jakarta?"

"Kamu jangan berfikir mundur. Nanti daerah istimewa itu tak ada lagi," tambahnya.

"Saya katakan daerah istimewa itu tidak boleh," tegasnya.

Sintong yang mendengar ucapan itu pun langsung merasa ketakutan.

Baca Juga: Punya Skill Mumpuni, Aksi Pilot TNI AU Pacu Jet Tempurnya Sampai 1.000 km Per Jam Demi Kejar Rudal Penghancur Kapal

"Ya sudah begitu saja, jadi dilanjutkan saja yang sudah kamu lakukan," ujar Soeharto lagi.

"Jangan kamu pikirkan daerah istimewa lagi," tegasnya sekali lagi.

Jabatan militer Sintong Panjaitan

Dilansir dari Tribunnews yang juga melansir dari Wikipedia, inilah daftar jabatan yang pernah diemban Sintong Panjaitan:

Letnan Dua Inf:

- Danton 1/A Yonif 321 Galuh Taruna/Brigif 13 Galuh / Kostrad (Operasi Kilat Menumpas DI/TII Kahar Muzakar)

Baca Juga: Bukan Hanya Gerobak Amunisinya Saja yang Disita, Jika Berniat TNI Bisa Ratakan KKB Egianus Kogoya dengan Trio Alutsista Mematikan Ini- Danton 1/A Kompi Suryo Batalyon 2 RPKAD (Operasi Kilat Menumpas DI/TII Kahar Muzakar)- Danton 1/A Kompi Tanjung Batalyon 2 RPKAD (Operasi Ganyang Malaysia Kuching-Serawak)- Danton 1/A Kompi Tanjung Batalyon 2 RPKAD (Operasi Penumpasan G-30S/PKI)

Letnan Satu Inf:

- Komandan Prayudha 3 RPKAD (Pada Operasi Tempur Penumpasan OPM Di Irian Jaya)- Perwira Operasi Tim Expedisi RPKAD Lembah X Irian Jaya- Komandan Kompi 251 Grup 2 RPKAD

Baca Juga: 6 Kali Gagal Diterima, Putri Seorang Petani Ini Akhirnya Resmi Jadi Perwira TNI

Kapten Inf:

- Kasi 1 Intel Grup 4 Sandhi Yudha RPKAD- Perwira Operasi Pada Pusat Intelijen Strategis (PUSINTELSTRAT)- Kasi 2 Ops Grup 4 Sandhi Yudha RPKAD- Wadan Operasi PUSINTELSTRAT

Mayor Inf:

- Komandan Karsayudha Grup 4 Sandhi Yudha- Komandan Satgas 42 Kopassandha Di Kalimantan Barat (Penumpasan Pemberontakan Gerombolan Komunis BARA/PGRS/PARAKU)- Komandan Operasi GARU TNI Di Kalimantan Barat (Penumpasan Pemberontakan Gerombolan Komunis BARA/PGRS/PARAKU)- Wakil Komandan Grup 4 Sandhi Yudha Kopassandha- Wakil Komandan Grup 1 Parako Pada Operasi Lintas Udara Seroja Timor-Timur

Baca Juga: Laksamana Madya H.L. Manambai, Perwira TNI AL yang Kemudikan Kapal Selam dari Uni Soviet Ke Indonesia dan Pernah Ikut Berjuang Merebut Irian Barat

Letnan Kolonel Inf:

- Wakil Asisten Operasi Kopassandha- Komandan Satuan Pengamanan VVIP/Presiden Soeharto Di Timor-Timur- Asisten Operasi Kopassandha- Komandan Tim Operasi Khusus Intelijen Di Aceh (Penumpasan Gerakan Aceh Merdeka/GAM)- Komandan Satuan Anti-Teror 81 (Penumpasan Pembajakan Pesawat Garuda DC-9 Woyla 206)

Kolonel Inf:

- Komandan Grup 3 Para Komando / Kopassandha Di Kariango Makassar- Komandan Grup 4 Sandhi Yudha / Kopassandha- Komandan Pusat Sandhi Yudha & Lintas Udara/Pusdikpassus (PUSSHANDALINUD)

Baca Juga: Maulidya Sari Daulay, Perwira Wanita Muda TNI AU Calon Pilot Pesawat Tempur

Brigadir Jenderal TNI:

- Komandan Jenderal Kopassus- Komandan Pussenif

Mayor Jenderal TNI:

- Panglima Kodam IX Udayana- Panglima Komando Operasi Militer Kolakops/Koopskam/Teritorial TNI Di Timor Timur- Perwira Tinggi MABES TNI- Koorsahli Panglima ABRI

Letnan Jenderal TNI:

- Sekretaris Pengendalian Operasional Pembangunan (SESDALOPBANG)- Penasihat Wakil Presiden Bidang HANKAM- Penasihat Presiden Bidang HANKAM

(*)

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber : tribunnews

Baca Lainnya