Sosok.ID - Negeri Tirai Bambu China memperingatkan jika militer mereka siap sedia berperang apabila ada gelagat yang menunjukkan Taiwan ingin merdeka, dan mengecam Amerika Serikat (AS).
Pada bulan Juli lalu, Taipei diketahui menerima berbagai aset militer dari AS senilai 2,2 miliar dolar.
Maka 100 tank kelas berat dan 200 rudal Stinger dikirim AS untuk memperkuat militer Taiwan.
Diwartakan Reuters via Channel News Asia Rabu (24/7/2019), China merespons dengan mengancam bakal menjatuhkan sanksi kepada perusahaan AS yang terlibat.
Juru bicara kementerian pertahanan Wu Qian menuturkan, Beijing bakal berupaya supaya penyatuan dengan Taiwan berlangsung dalam kondisi yang damai.
Namun, dalam pemaparan mengenai kebijakan strategis militer negara, Wu menegaskan bahwa usaha Taipei untuk merdeka tidak akan diterima.
"Jika ada orang yang berani mencoba memisahkan Taiwan dari China, maka kami siap berperang untuk mempertahankan kedaulatan dan keutuhan negara," tegasnya.
Beijing sepeti yang sudah-sudah selalu menyatakan mereka tidak menampik bakal menyatukan kembali Taiwan, yang masih dipandang sebagai provinsi, menggunakan kekerasan bila perlu.
AS tidak mempunyai hubungan formal dengan Taiwan.
Namun mereka merupakan penyuplai senjata utama, dan terikat perjanjian untuk memastikan pertahanan negara itu.
Wu pun mengatakan bahwa Washington telah memprovokasi kompetisi di antara negara besar dan telah meremehkan stabilitas strategis yang ada di dunia.
Dewan Hubungan Daratan Taiwan pun menanggapi melalui pernyataan perilaku provokatif China telah melanggar prinsip perdamaian di hukum serta relasi internasional.
Taiwan mendesak China untuk meninggalkan perilaku yang dianggap tak rasional dan jahat seperti penggunaan kekuatan serta meningkatkan hubungan antar-selat.
"Dan menangani masalah termasuk Hong Kong secara rasional sehingga dapat menjadi anggota regional yang bertanggung jawab," demikian keterangan dewan tersebut. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "China Siap Berperang jika Taiwan Hendak Merdeka"