6 Bulan Berlalu, Polri Ungkap Teroris Pengebom Gereja di Filipia Januari Silam Adalah Pasutri Asal Indonesia

Rabu, 24 Juli 2019 | 07:00
Vincentius Jyestha/Tribunnews.com

6 Bulan Berlalu, Polri Ungkap Teroris Pengebom Gereja di Filipia Januari Silam Adalah Pasutri WNI

Sosok.ID- Polisi ungkap identitas dua WNI yang diduga menjadi pelaku bom bunuh diri di gereja Katolik Pulau Jolo, Filipina Selatan, pada 27 Januari 2019.

Keduanya berinisialRRZ dan UHS yang merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah ( JAD) Makassar.

Mereka adalah pasangan suami istri.

"Ternyata pelaku suicide bomber di Filipina adalah dua orang Indonesia atas nama Rullie Rian Zeke dan Ulfah Handayani Saleh," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo saat konferensi pers di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (23/7/2019).

Baca Juga: Setelah Nunung, Giliran Artis Muda Jefri Nichol Diduga Ikut Terjerat Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Terungkap setelah polisi menangkap terduga teroris berinisial N (39) di Padang, Sumatera Barat, dan Y yang diamankan di Malaysia pada awal Juni 2019.

Awalnya, polisi Filipina hingga Polri kesulitan mengidentifikasi kedua pelaku teror tersebut.

Menurut Dedi, keduanya masuk ke Filipina bukan melalui jalur resmi sehingga otoritas setempat tidak mendeteksi ketibaan keduanya.

"Kedua tersangka ini masuk lewat jalur ilegal Filipina sehingga identitas kedua pelaku tidak ter-record dengan baik di Filipina, sehingga kita tidak bisa mengidentifikasi pelaku suicide bomber," ungkapnya.

Dedi mengatakan, kedua terduga pelaku diberangkatkan ke Filipina oleh S alias Daniel alias Chaniago.

Baca Juga: Dikabarkan Terciduk Polisi dengan Dugaan Kasus Narkoba, Jefri Nichol Pernah Giat Memeranginya: Nggak Pernah Nyentuh Sama Sekali!

S yang juga merupakan otak atau mastermind sejumlah aksi teror di Indonesia diduga berada di Khurasan Afghanistan.

S sudah masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polri sejak lama.

"Karena mengetahui rencana aksi tersebut dan (S) sudah memberikan dana untuk 2 tersangka ke Filipina dari Makasar," kata dia.

Nantinya, Polri beserta polisi Filipina akan mencocokkan DNA terduga pelaku dengan sampel DNA dari keluarga untuk memastikan identitas keduanya.

Dua bom bunuh diri meledak di gereja Katolik di Pulau Jolo, Filipina, Minggu (27/1/2019), saat misa berlangsung.

Baca Juga: Jefri Nichol Ditangkap Polisi Atas Dugaan Kasus Narkoba, sang Ibu Pilih Bungkam Seribu Kata: Anak Saya Baik-baik Saja

Ledakan pertama terjadi di dalam gereja di Jolo, sementara bom kedua meledak saat petugas keamanan bergerak ke lokasi ledakan untuk memberi pertolongan terhadap para korban.

Insiden tersebut menewaskan 22 orang dan melukai 100 orang lainnya.

Beberapa hari setelah kejadian, Menteri Dalam Negeri Filipina Eduardo Ano mengatakan, dua pelaku serangan bom bunuh diri di gereja Katolik di Pulau Jolo, Filipina berasal dari Indonesia.

Kepala Kepolisian Provinsi Sulu, yang membawahi Jolo, Pablo Labra mengatakan beberapa saksi mata melihat pelaku adalah seorang perempuan dan lelaki.

Menanggapi pernyataan otoritas Filipina, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius menegaskan, masih terlalu dini untuk menyebutkan pelaku teror bom di Gereja Katolik Pulau Jolo, Filipina, adalah warga negara Indonesia.

Baca Juga: Kisah Yusuf Maulana, Anak Tukang Ojek yang Berhasil Lulus Akmil Sampai Tak Sempat Menghadiri Pemakaman sang Ibu Tercinta

Kepastian identitas pelaku sebagai WNI akhirnya disampaikan Polri hari ini.

(Devina Halim)

Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul: Polri Sebut Pengebom Gereja di Filipina Suami-Istri WNI

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya