Kisah Bawadi, Pemuda Tak Lulus Kuliah dan Enggan Jadi PNS, Namun Malah Sukses Besar Jadi Pengusaha Kopi

Sabtu, 13 Juli 2019 | 17:42
Aceh Tribunnews

Teuku Dharul Bawadi (paling kiri) sukses jadi pengusaha kopi walau tak lulus kuliah.

Sosok.ID - IPK bagus, Cumlaude dan diterima kerja di perusahaan yang diinginkan merupakan cita-cita yang jamak diimpikan setiap manusia.

Namun hal diatas tak berlaku bagi seorang pemuda bernama Teuku Dharul Bawadi.

Pemuda asal Aceh itu bisa dibilang merupakan contoh yang baik bagi mereka yang ingin jadi pengusaha muda.

Mengutip Kompas.com, Sabtu (13/7/2019) Bawadi mengkisahkan bagaimana dirinya bisa menjadi pengusaha sukses di usia yang masih tergolong muda.

Baca Juga: 4 Bulan Penembakan Christchurch, Mudahnya Beli Senjata Api di Selandia Baru, Ada Uang Ada Senapan

Pria berusia 30 tahun ini awalnya hanya seorang mahasiswa yang tak lulus kuliah karena terhenti di semester enam.

Ia juga melihat kawan-kawannya semasa kuliah mengejar cita-cita jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang menurut Bawadi bertolak belakang dengan keinginannya.

Dirinya enggan jadi PNS.

"Saya lihat kawan-kawan saya ditempat kuliah semua mengejar untuk jadi PNS dan lain-lain, sedangkan itu agak bertolak belakang dengan saya. Saya ingin bisa menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang lain. Akhirnya saya memutuskan untuk membuat satu perusahaan namanya Bawadi Coffee," ujar Bawadi di Jakarta, Sabtu (13/7/2019).

Baca Juga: Cerita Trenyuh Suami Istri, Tempuh Jarak 120 Km Supaya Dapatkan Tabung Oksigen Demi Anaknya Bisa Bernafas

Bawadi bercerita perjuangannya memperkenalkan kopi produksinya amat berat.

Awalnya ia mencoba memberikan kopi tersebut ke tetangga dan sanak saudara.

Usai mendapat testimoni dari keluarga dan tetangga, baru Bawadi melemparkan kopi buatannya ke pasaran.

Dengan modal awal Rp 30 juta, Bawadi mulai merintis cita-citanya sendiri menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain.

"Jangan ambil tindakan misalnya langsung produksi massal. Dari situlah kebanyak UMKM yang gagal. Sebenarnya kita bisa memulai step by step lebih bagus daripada langsung," tutur Bawadi.

Baca Juga: Sepakat Akhiri Perpecahan Politik, Prabowo Subianto : Enggak Ada Lagi Cebong Kampret!

Namun semua tak berjalan lancar bagi Bawadi.

Saat pertama kali produksi, ia mempromosikannya dari toko ke toko namun kata penolakan selalu didapat.

Tak mau menyerah, Bawadi lantas berusaha memasarkannya ke luar negeri.

Bawadi mencoba menawarkan produknya ke Malaysia dan Singapura.

Produk kopi Bawadi sendiri mulai dijual di harga Rp 15.000 hingga Rp 250.000.

"Karena memang awal target Kopi Bawadi kita langsung ke Malaysia. Kenapa saya lebih tertarik ke market luar negeri, pertama diluar negeri itu kita tidak bersaing dengan kompetitor. Kalau kita masuk ke nasional harus ada nama, karena orang agak susah nerima produk baru kalau memang dia belum ada nama," ucap dia.

Kompas.com/ALHDI MARTIN PRATAMA
Kompas.com/ALHDI MARTIN PRATAMA

Teuku Dharul Bawadi, kini usahanya semakin membesar.

Luar biasa, produknya malah diterima di negeri seberang, hari demi hari pesanan kopi Bawadi terus melonjak.

Saat ini, dalam tiap bulannya Bawadi bisa memproduksi 12 ton kopi.

Dia pun telah sukses membantu para petani kopi asal Aceh.

Mitra petani kopi Bawadi saat ini berjumlah 1.840 orang. Tak sampai di situ, kini Bawadi telah sukses mewujudkan mimpinya membuka lapangan kerja untuk orang lain.

"Karyawan tetap saya ada 28 orang, karyawan lepas ada 34 orang. Jadi saya bermimpi supaya kawan-kawan yang lagi kuliah, saya suruh mereka berkunjung ke tempat saya, supaya dia bisa berwirausaha sambil kuliah," ujarnya.

Kini, usaha yang dirintis Bawadi selama 4 tahun ini telah sukses mengekspor kopi buatannya ke delapan negara, yakni Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, China, India, Australia dan Kanada.

Tak puas, Bawadi sekarang sedang mencoba melakukan penetrasi pasar ekspor ke negara Timur Tengah dan Eropa.

"Mimpi kita tahun ini saya rencana masuk ke 7-Eleven. Kalau kita masuk ke sana otomatis 36 negara kita sudah bisa masuk barang," kata Bawadi.

Kini, omzet per bulan Bawadi pun telah melonjak 20 kali lipat dari modal awal yang telah dia keluarkan.

Apa yang diraih Bawadi saat ini telah membuktikan bahwa tak lulus kuliah pun tetap bisa sukses dalam membangun bisnis. (*)

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya