Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Silahkan Keluar Partai, Prabowo Subianto Saksi Jokowi Ditekan Sana-sini

Rifka Amalia - Senin, 06 Februari 2023 | 15:21
Dalam HUT Partai Gerindra ke-15, Prabowo Subianto persilahkan kader keluar partai jika tak setuju dirinya gabung pemerintahan Jokowi.
Sekretariat Negara

Dalam HUT Partai Gerindra ke-15, Prabowo Subianto persilahkan kader keluar partai jika tak setuju dirinya gabung pemerintahan Jokowi.

Sosok.ID - Di hadapan ribuan kader Partai Gerindra, Prabowo Subiantosilahkan anak buahnya keluar partai jika tak setuju dengan dirinya yang bergabung dalam pemerintahan Jokowi.

Hal itu disampaikan Prabowo Subianto di hari ulang tahun (HUT) Partai Gerindra ke-15.

Pada kesempatan yang dibagikan di YouTube Gerindra TV pada Senin (6/2/2023), Prabowo Subianto menyanjung kepemimpinan hebat Presiden Jokowi.

Prabowo menyebut, dirinya adalah saksi kerja keras Jokowi untuk Indonesia.

“Saya ingin tegaskan di sini bahwa setelah saya gabung dengan pemerintah yang dipimpin Joko Widodo, saya jadi saksi saya melihat betapa beliau kerja keras untuk cita-cita yang sama dengan cita-cita kita,” ujar Ketua Umum Partai Gerindra itu.

Salah satu keputusan cepat dan tepat yang diambil Jokowi yang membuat Prabowo kagum adalah ketika pandemi covid-19 pecah.

Jokowi kala itu ditekan oleh berbagai pihak untuk melakukan lockdown, namun keputusan itu tak serta-merta diambilnya.

“Saudara-saudara kita harus berani katakan yang benar itu benar, dan tidak benar itu tidak benar, waktu Covid-19 meletus seluruh dunia panik, saya saksi presiden kita ditekan oleh WHO oleh tetangga-tetangga kita agar lockdown total benar ya Pak Sandi,” terang mantan rival Jokowi.

Alasan Jokowi tidak melakukan lockdown adalah karena mempertimbangkan nasib rakyat menengah ke bawah yang mengandalkan upah harian untuk hidup.

Melihat kepemimpinan Jokowi yang berani ambil keputusan di tengah banyaknya tekanan, Prabowo menunjukkan respect-nya.

Terlebih sebagai jenderal panglima perang, Prabowo kerap dihadapkan dengan pertempuran. Melihat keputusan Jokowi yang mempertimbangkan seluruh aspek, Prabowo meyakini mereka memiliki tujuan yang sama untuk yang terbaik bagi bangsa.

Prabowo juga menegaskan, ucapannya bukanlah menjilat Jokowi, tetapi bahwa itulah kebenarannya.

“Beliau pemimpin bisa ambil keputusan dan keputusan berani kadang lawan tekanan dari mana-mana."

"Saya minta kader Gerindra mengerti, itu bukan saya menjilat, saya hanya katakan yang benar,” tegas Prabowo Subianto.

Silahkan Kader Keluar Partai

Dalam kesempatan yang sama, Prabowo pun mensilahkan kadernya untuk keluar partai jika tidak setuju dirinya bergabung dalam pemerintahan.

Prabowo menyadari bahwa ia dan Jokowi adalah rival yang terbentuk sejak pemilu 2014. Namun, Prabowo tahu apa yang dilakukannya adalah benar.

“Tetapi diujungnya demi kepentingan yang besar, demi kepentingan tanah air yang kita cintai beliau berjiwa besar ajak saya dan saya tidak ragu-ragu terima ajakan itu walaupun ada di ruangan ini yang kurang dukung saya saat itu,” terang Prabowo, mengutip Warta Kota.

Kepada pihak-pihak yang sempat menentangnya bergabung ke pemerintahan, Prabowo menganalogikan penumpang yang harus percaya pada nahkoda kapal.

Jika ada penumpang yang mengganggu nahkoda kapal, maka akan membahayakan penumpang lainnya pula.

Karenanya jika ada yang tak sepakat dengannya, Prabowo mensilahkan kader untuk keluar partai.

"Kalau kau tidak bisa percaya pimpinanmu berhenti undurkan diri jangan mau dipimpin oleh orang yang tidak kau percaya," tandas Prabowo.

Alasan Prabowo Gabung Kabinet Jokowi

Keputusan Prabowo untuk bergabung dengan pemerintahan Jokowi sempat membuat syok para pendukungnya.

Melalui akun Twitter @Prabowo pada Rabu (22/1/2020) lalu, Prabowo pernah menyampaikan alasan bergabung dengan pemerintahan.

"Saya putuskan saat itu untuk mengambil langkah besar rekonsiliasi nasional dengan mengesampingkan kepentingan partai, perasaan pribadi dan segala sesuatu yang menjadi pikiran kita saat itu," ujar Prabowo.

Keputusan itu dilakukan demi menciptakan kerukunan dan persatuan usai bertarung di Pilpres 2019.

"Apa pun yang terjadi tidak boleh ada perpecahan di antara bangsa kita. Saya tidak mau merupakan bagian dari perpecahan itu," ujarnya.

"Betapapun sedihnya perasaan kita harus kuat, kesampingkan demi kepentingan besar," pungkas Prabowo. (*)

Baca Juga: Gerindra Ditawari Gabung Dukung Sosok Anies Baswedan Jadi Presiden 2024, Prabowo Subianto Tertawa

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x