Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Tinggalkan Mesir, Kisah Nabi Musa Berpindah ke Madyan dan Bertemu Jodohnya

Rifka Amalia - Minggu, 23 Oktober 2022 | 16:06
Ilustrasi - Kisah Nabi Musa AS dikejar-kejar oleh tentara Fir'aun dan meninggalkan Mesir untuk berpindah ke kota Madyan.
Pixabay

Ilustrasi - Kisah Nabi Musa AS dikejar-kejar oleh tentara Fir'aun dan meninggalkan Mesir untuk berpindah ke kota Madyan.

Sosok.ID - Kisah Nabi Musa AS dikejar-kejar oleh tentara Fir'aun dan meninggalkan Mesir untuk berpindah ke kota Madyan.

Dalam kisah Nabi Musa ke kota Madyan, juga menjadi awal pertemuan Musa dengan putri Nabi Syuaib.

Kisah Nabi Musa ke kota Madyan dimulai usai Musa AS meninggalkan Mesir. Ia tak tahu harus pergi ke mana dan berdoa kepada Allah SWT agar diarahkan ke tempat yang tepat.

Nabi Musa berdoa tiga kali kepada Allah SWT, "Ya Rabbku! Selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu yaitu, kaum Firaun".

Ia kemudian berjalan ke arah Negeri Madyan dan kembali berdoa, "Mudah-mudahan Rabbku memimpinku ke jalan yang benar."

Ketika tiba di kota Madyan, Nabi Musa duduk di sebuah pohon yang berada di dekat sumur.

Ia kemudian melihat dua orang gadis membawa kambing-kambing hembalanya.

Mereka berdiri jauh dari sumur dan menunggu orang-orang lain selesai mengambil air.

Dua gadis itu menunggu antrian dan menjaga agar hewan ternak mereka tidak meminum air milik orang lain.

Nabi Musa mendekati kedua gadis itu dan bertanya mengapa mereka tidak memberi minum pada kambing-kambing gembalanya.

Lalu dua gadis itu menjawab bahwa mereka tidak bisa memberi minum hewan ternak sampai yang lain selesai memberikan minum pada kambing-kambingnya.

Ayah mereka sudah sangat tua dan tidak sanggup melakukan pekerjaan itu. Sehingga dua gadis itu harus menunggu yang lain selesai untuk memberi minum gembalanya.

Musa bertanya, "Apa gerangan yang terjadi pada kalian berdua? mengapa kalian berdua tidak meminumkan ternak kalian?"

Lalu dua gadis itu menjawab, "Kami tidak dapat memberi minum sebelum penggembala-penggembala itu selesai memberi minum ternaknya, sedangkan Ayah kami sudah sangat tua sehingga kami membantunya untuk mengurus ternak ini".

Nabi Musa lantas memutuskan untuk membantu mereka. Musa mengangkat batu besar menutupi sumur lain di dekat sumur yang digunakan orang-orang lainnya.

Batu besar itu biasanya butuh sepuluh orang kuat untuk mengangkatnya, namun Musa melakukannya seorang diri.

Usai membantu dua gadis itu memberi minum ternaknya, Musa kembali duduk di bawah naungan pohon dan beristirahat.

Musa kemudian merasa lapar dan berdoa, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku.”

Sementara Musa beristirahat, dua wanita yang adalah putri Nabi Syuaib itu pulang ke rumah. Nabi Syuaib keheranan karena biasanya putrinya pulang telat, sehingga dua gadis itu menceritakan yang terjadi kepada mereka.

Nabi Syuaib merasa takjub dengan orang asing dan kuat yang sangat sopan itu. Dia pun meminta salah seorang anaknya mengundang Musa untuk menghadapnya.

Putri Nabi Syuaib tersipu malu berkata "Bapakku memanggil kamu untuk memberikan balasan terhadap kebaikanmu memberi minum ternak kami".

Musa menuhi undangan itu, mereka berjalan ke rumah Nabi Syuaib dengan sang gadis berada di belakang.

Gadis itu mengisyaratkan jalan dengan melempar batu kecil. Setibanya, Nabi Musa pun bertemu Nabi Syuaib, yang kelak menjadi mertuanya. (*)

Baca Juga: Kisah Nabi Musa Tak Sengaja Membunuh Orang dengan Satu Pukulan Tangannya

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x