Sosok.ID -Kasus pembunuhan mengerikan terjadi dengan seorang pria berusia 36 tahun ditangkap atas dugaan pembunuhan wanita berinisal AY (36).
Jasad AY ditemukan terbungkus plastik di Jln. Kalimalang, Pondok Gede, Bekasi.
Sosok pelaku terekam kamera CCTVapartemen di Jakarta Timur sewaktu mengeluarkan jenazah.
Tersangka terlihat mendorong troli berisi kantong sampai bantal dan guling.
CCTV tersebut berada di dalam lift.
Rekaman CCTV tersebut viral di media sosial salah satunya Twitter.
Sosok tersangka berkepala plontos dan tampak mendorong troli masuk ke lift.
Di dalam lift dirinya bertemu dengan seorang pria dan sempat melempar senyum.
Tersangka tampak santai dalam melakukan aksinya.
Lift lalu terbuka di lantai berikutnya dan pengunjung pria lain masuk ke dalam lift.
Pelaku pun sempat menyapa pria tersebut.
Disebutkan oleh Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi bahwa tersangka R membunuh korban di kamar apartemen.
Motif disangka karena sakit hati.
"Jadi korban dengan tersangka ini rekan kerja. Tersangka mengajak korban ke apartemen. Setibanya di apartemen, mereka ngobrol soal podcast," jelas Hengki kepada wartawan, Rabu (19/10/2022).
Hengki mengatakan tersangka membunuh korban karena sakit hati atas perkataan korban.
Namun, polisi saat ini masih menggali motif tersebut, mengingat barang-barang milik korban dibawa tersangka.
"Kami masih menggali soal motif. Keterangan sementara karena sakit hati, tetapi masih kami dalami karena ada barang-barang korban yang diambil," tuturnya.
Pelaku yang merupakan rekan kerja awalnya menjemput korban di apartemen Pramuka, Jakarta Timur.
Pembunuhan ini terjadi Senin (17/10), bermula ketika keduanya mengobrol dan korban mendapatkan telepon dari seorang pria.
Pelaku kesal karena korban mendapat panggilan masuk dari seorang pria yang tidak disukai.
Keduanya bertengkar dan korban mengeluarkan kata-kata yang membuat pelaku kesal sampai pelaku lantas membanting korban hingga jatuh ke kasur.
Korban sempat ingin meminta tolong kepada orang lain menggunakan handphone-nya.
Melihat hal itu, pelaku mencekik korban hingga tewas.
Tersangka kemudian mencoba menghilangkan jejaknya.
Ia membungkus jasad korban dengan kantong plastik.
Polisi saat ini masih menggali motif tersebut, mengingat barang-barang milik korban dibawa tersangka.
Berdasarkan keterangan sementara, pelaku melakukan pembunuhan itu karena sakit hati.
Karena wajah pelaku dikenali lewat rekaman CCTV, banyak yang dengan cepat mengetahui sosok pelaku atau tersangka pembunuhan ini.
Banyak warganet membagikan sosok tersangka yaitu Rudolf Tobing dengan akun Instagram @rudolftobing_
Penelusuran tim Sosok.ID mendapatkan sosok yang diduga sebagai tersangka ini mengunggah post Instagram terakhir berupa jadwal ibadah Minggu Raya 26 Juni 2022.
Banyak warganet yang menyimpulkan bahwa tersangka adalah pendeta muda atau pelayan firman.
Akun Twitter @timmymalachi menuliskan bahwa tersangka pembunuhan ini adalah pendeta muda di bawah pendeta yang mendukung Ferdy Sambo.
Sementara korban adalah seorang penari yang juga jemaat pendeta pendukung Ferdy Sambo.
"Pembunuhnya pendeta muda di bawah pendeta yang mendukung Sambo, korbannya penari juga jemaat pendeta pendukung Sambo. Udah baik korban memberi pinjaman hutang 30jt malah berakhir dibunuh. RIP Icha."
Pendeta yang disebut mendukung Sambo sendiri banyak yang menyebut sosok pendeta Gilbert Lumoindong, seorang pendeta terkenal dari Gereja Bethel Indonesia (GBI).
Belakangan, sosok pendeta Gilbert disebut oleh pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, pernah berikan khotbah yang didengar oleh Brigadir J.
Hal ini berkaitan dengan pernyataan Kamaruddin tentang istri Ferdy Sambo yang justru menggoda Brigadir J agar diperkosa.
"Peran Putri pertama menggoda Joshua, menggoda supaya dia diperkosa tapi nggak kesampaian," katanya.
Lalu, Kamaruddin mengatakan bahwa Brigadir J pernah mendengar khotbah dari seorang pendeta bahwa jika digoda oleh wanita harus berlari.
"Karena Joshua pernah mendengar khotbah-nya Gilbert Lumoindong pendeta terkenal, kalau kamu digoda wanita yang tidak kamu kenali berlari, bukan mendekat," sambungnya.
"Nah, Joshua sudah benar dia berlari keluar, menurut dakwaan mereka toh sama saksinya, maka tidak berhasil Joshua diperkosa oleh Putri Candrawathi," tandasnya.