Akun resmi Persebaya di Twitter menjelaskan bahwa mereka dalam kondisi aman seusai laga.
Para pemain memang sempat tertahan di Stadion Kanjuruhan, tapi mereka kemudian aman ketika pulang menggunakan kendaraan taktis.
"Tim telah keluar dari area stadion dan langsung menuju titik evakuasi agar bisa segera kembali ke Surabaya dan beristirahat," tulis akun resmi Persebaya.
Sementara pemain Arema tertahan di ruang ganti pemain.
Mereka yang masih tertahan juga turut membantu menolong korban yang berjatuhan.
Tembakan gas air mata
Kericuhan di dalam Stadion Kanjuruhan terjadi ketika pihak keamanan mencoba mengamankan pemain.
Dilansir dari laporan jurnalis Kompas TV, Muhammad Tiawan, para suporter berbondong-bondong masuk ke lapangan seusai laga.
Kemudian pihak keamanan mencoba mengamankan kondisi dengan menembakkan gas air mata ke bagian bawah pagar pembatas.
Asap gas air mata yang mereka lontarkan malah mengarah ke tribune dan mengepul di sisi selatan.
Asap inilah yang diduga menjadi penyebab suporter sesak napas sampai kemudian pingsan, bahkan memakan korban jiwa.
Akmal Marhali, sosok ketua Save Our Soccer, menunggah video di Twitter menunjukkan jelas kepulan asap di sisi tribune selatan.