Follow Us

Indonesia Siap Kena Sanksi dari AS Kapan Saja Jika Benar-benar Pertimbangkan Beli Minyak Mentah Negara yang Dimusuhi Seluruh Dunia Ini untuk Penuhi Pasokan BBM

May N - Selasa, 13 September 2022 | 08:49
Sejumlah pengedara tampak mengantre BBM Jenis Pertalite di SPBU Jalan Ahmad Yani.

Sejumlah pengedara tampak mengantre BBM Jenis Pertalite di SPBU Jalan Ahmad Yani.

Sosok.ID - Presiden Indonesia Joko Widodo mempertimbangkan bergabung dengan India dan China membeli minyak Rusia guna penuhi kebutuhan dalam negeri dan menekan melonjaknya harga energi BBM, seperti dilaporkan dari Financial Times.

"Kami selalu memonitor semua pilihan kami. Jika ada negara dan mereka memberikan harga yang lebih baik, kenapa tidak," ujar Jokowi dalam wawancara dengan FT ketika ditanya apakah Indonesia akan membeli minyak dari Rusia.

Awal bulan ini, pemerintah Indonesia menaikkan harga BBM 30% dan mengatakan kenaikan harga adalah "pilihan terakhir" karena tekanan fiskal, menyebabkan protes terjadi di seluruh negara yang dihuni 270 juta warga.

Sementara itu, gerakan apapun membeli minyak mentah Rusia di atas harga yang ditetapkan oleh negara-negara G7 dapat menyebabkan Indonesia terkena sanksi AS.

Agustus lalu, Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan bahwa Indonesia telah ditawari minyak mentah Rusia dengan diskon 30%.

Setelah itu, Pertamina mengatakan sedang menilai risiko pembelian minyak Rusia.

Indonesia mengalami tingkat inflasi 4.69% Agustus lalu, di atas jangkauan target Bank Indonesia (BI) yaitu 2-4% untuk tiga bulan berturut-turut.

Semua ini disebabkan karena harga pangan yang meningkat.

Iran: abaikan sanksi AS

Sementara itu, India telah diminta Iran untuk melanjutkan pembelian minyak dari mereka, mengabaikan sanksi yang diterapkan AS, mirip dengan apa yang dilakukan New Delhi dengan minyak Rusia dengan mengabaikan sanksi Barat di saat perang Rusia-Ukraina berkecamuk.

Melansir theprint.in, masalah ini dibahas oleh Presiden Iran Ebrahim Raisi selama pertemuan dengan Perdana Menteri Narendra Modi dalam acara Shanghai Cooperation Organisation (SCO) Council of the Heads of State di Samarkand, Uzbekistan.

Pertemuan SCO dijadwalkan terlaksana dari 15-16 September, yang juga akan dihadiri oleh Presiden China Xi Jinping, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif, terpisah dari Modi, Raisi, dan semua pemimpin Asia Tengah.

Editor : May N

Baca Lainnya

Latest