Sementara itu kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, menilai bodoh Ferdy Sambo karena masih mengizinkan istrinya dikawal oleh Brigadir J yang dianggap sudah melakukan pelecehan seksual.
Hal ini disampaikannya di Program Aiman, Senin (15/8/2022).
“Adalah suami yang bodoh apabila istrinya, misalkan, sudah dilecehkan oleh ajudan dan atau sudah mau dibunuh oleh ajudan tetapi ajudan yang diduga melecehkan itu dan atau mau membunuh istrinya itu masih diberi kesempatan dikawal dari Magelang ke Jakarta,” ucap Kamaruddin.
Kamaruddin Simanjuntak menduga, motif pembunuhan Brigadir J adalah karena dendam.
“Dugaan kenapa dia, Brigadir Yosua dibunuh motifnya adalah dendam untuk Irjen Ferdy Sambo,” ujar Kamaruddin.
Sementara itu, kata Kamaruddin, ia menduga ada rasa iri dan dengki di kalangan ajudan terhadap Brigadir J.
“Brigadir Yosua ini kan sudah dianggap sebagai anak, sehingga Yosua itu di rumah Pak Ferdy Sambo sangat disayang baik oleh Bapak dan Ibu,” ucapnya.
“Sehingga dia termasuk anak yang dimanja di rumah itu karena diberi keleluasaan tertentu dan kepercayaan tertentu termasuk mengantar berkat-berkat ke rohaniawan dan pendeta besar.”
Dalam dugaannya lainnya, Kamaruddin menduga Irjen Ferdy Sambo memiliki simpanan yang cantik-cantik dan ketahuan oleh Putri Candrawathi.
Putri, kata Kamaruddin, mungkin mengetahui hal tersebut dari Brigadir J.
“Maka terjadilah pertengkaran rumah tangga, maka Ferdy Sambo bukannya dia bertaubat paska-ketahuan tapi dia mempertahankan dosa itu, dibuatlah pengancaman dari skuad lama,” ucap Kamaruddin.
“Pengancaman misalnya dari skuat lama yang pro kepada Bapak mengatakan gara-gara Yosua, Ibu jadi sakit katanya, itu terjadi 21 Juni 2022.”