Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Saling Hadang, Masing-masing 10 Kapal Perang China dan Taiwan Berhadap-hadapan di Laut Lepas, Satu Tembakan Bisa Memicu Perang

May N - Senin, 08 Agustus 2022 | 13:18
Gelombang Serangan Pertama China Berhasil Dihalau Militer Taiwan
mnd.gov.tw

Gelombang Serangan Pertama China Berhasil Dihalau Militer Taiwan

Sosok.ID -Kapal perang China dan Taiwan saling berhadap-hadapan di laut lepas pada hari Minggu (7/8/2022) menjelang akhir latihan militer yang dijadwalkan empat hari.

Latihan militer skala besar ini belum pernah terjadi sebelumnya, dilakukan China merespon kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan.

Kunjungan Pelosi membuat marah China karena kunjungan pejabat tinggi AS menunjukkan anggapan bahwa pulau Taiwan memiliki pemerintahan sendiri yang berdaulat.

Sementara China selama ini menganggap Taiwan adalah salah satu wilayah mereka.

Itulah sebabnya China menanggapi kunjungan Pelosi dengan peluncuran uji coba rudal balistik di atas ibu kota pulau Taiwan untuk pertama kalinya.

China juga memutus beberapa area dialog dengan Washington.

Sekitar 10 kapal perang masing-masing dari China dan Taiwan kemudian berlayar dalam jarak dekat di Selat Taiwan, kemudian beberapa kapal China melintasi garis tengah, penyangga tidak resmi yang memisahkan kedua belah pihak.

Beberapa kapal militer China, pesawat terbang, dan pesawat tidak berawak disebut Kementerian Pertahanan Taiwan sedang mensimulasikan serangan di pulau tersebut dan angkatan lautnya.

Dikatakan juga Taiwan sudah mengirim pesawat dan kapal untuk bereaksi dengan tepat.

Pernyataan pada hari Minggu menyebut bahwa kementerian pertahanan Taiwan sudah mendeteksi 14 kapal perang China dan 66 pesawat China di dalam dan sekitar Selat Taiwan.

Tidak segera jelas apakah China telah mengakhiri latihan pada hari Minggu, seperti yang diumumkan sebelumnya.

Tetapi seorang komentator larut malam di televisi pemerintah China mengatakan militer China sekarang akan melakukan latihan "biasa" di jalur Taiwan, dengan mengatakan "tugas bersejarah" dari "penyatuan kembali" China dapat direalisasikan.

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x