Lalu rekannya panik menyaksikan darah mengucur deras dari kepala Verrell Bramasta.
"Terus tau-tau aku pikir kok langsung pusing aku agak-agak muter nih (kepala) ternyata pas dilihat sama teman aku kaca mata aku udah patah terus langsung berdarah," lanjutnya.
Ia lantas segera dibawa ke rumah sakit, tetapi rumah sakit pertama yang didatanginya tidak sanggup menjahit luka di kepala Verrell Bramasta.
"Akhirnya kita ke rumah sakit, cuman semalem ke rumah sakit enggak ada yang bisa menjahit." ujar Verrell Bramasta.
Menurutnya, karena luka di kepalanya cukup dalam, butuh spesialis untuk melakukan penjahitan.
"Karena katanya butuh spesialis yang butuh bisa menjahit biar enggak jelek hasilnya," kata Verrel.
Verrell lantas mencoba ke rumah sakit lain, namun dari tiga rumah sakit yang dia datangi, semuanya tak bisa melakukan penjahitan luka tersebut.
Beruntung, Verrell pada akhirnya mendapatkan jahitan yang dibutuhkan untuk menutup lukanya yang terus mengeluarkan darah.
"Kita ketiga rumah sakit enggak bisa semua (menjahit luka Verrel), akhirnya tadi siang aku ke rumah sakit baru bisa dijahit."
Adapun Verrell mengatakan, luka di kepalanya memang tampak kecil, namun karena cukup dalam, darahnya terus keluar.
"Iya kelihatannya kecil (luka) aku bingung dari semalem kok ngocor terus (darah) ternyata pas dilihat dalam lukanya."