Usut punya usut, R kerap izin melakukan kegiatan ibadah dan ditemukan pergi ke kosan pelaku.
"Di Nunukan korban tinggal di asrama sekolah. Dari cerita orangtua dan guru korban, selesai jam sekolah, korban sering minta izin kepada kepala asrama untuk beribadah. Ternyata pergi ke kos perempuan itu," papar Iptu Supriadi, dikutip dari Tribun Kaltara.
Perkenalan dengan SR hingga pelecehan seksual yang dialami R, membuatnya menunjukkan perubahan sikap di sekolah.
R yang dulunya ceria kini kerap kepergok berbicara sendiri.
Guru yang mendapati perilaku aneh R lantas mengadu kepada orang tua korban.
"Padahal anaknya dikenal selalu ceria. Akhirnya karena gurunya penasaran, dilakukan pendekatan hingga anak itu mau cerita kejadian sebenarnya kepada gurunya. Lalu guru ceritakan kepada orangtua korban di Malaysia," tutur Iptu Supriadi.
Setelah dilakukan pengecekan pada ponsel pelaku, ibu korban yang pulang dari Malaysia merasa syok berat.
Usut punya usut ponsel R dipenuhi foto tak senonoh pelaku SR, yang diduga mantan PSK.
"Dari cerita ibu korban, perempuan itu sering mengirim foto vulgar kepada korban."
"Ya mungkin saja, namanya anak remaja rasa ingin tahu lebih banyak. Hingga terjadi pelecehan berkali-kali," ujar Iptu Supriadi.
Ibu korban mendesak anaknya untuk angkat suara hingga diketahui R kerap dijadikan pemuas nafsu oleh SR.
Ibu korban lantas melapor ke polisi ditemani oleh guru R. Penyidik hingga kini masih melakukan pemeriksaan, dan pelaku telah ditangkap.