Rusia telah membantah bahwa mereka berencana untuk menyerang Ukraina, tetapi dengan keras menentang upaya tetangganya untuk bergabung dengan NATO.
Moskow menginginkan jaminan keamanan bahwa aliansi yang dipimpin AS akan menghentikan ekspansinya ke bekas republik Soviet.
Tetapi Washington dan NATO telah menolak permintaan itu sebagai "bukan permulaan" sambil mengatakan mereka terbuka untuk membahas langkah-langkah pengendalian senjata di Eropa.
Para pejabat AS telah memperingatkan Rusia tentang konsekuensi ekonomi yang parah jika menyerang Ukraina, menggarisbawahi bahwa perang akan "mengerikan" bagi warga sipil di wilayah tersebut.
Bulan lalu, Washington memerintahkan kepergian anggota keluarga staf di kedutaan besarnya di Kyiv, dan juga mengizinkan karyawan yang tidak penting untuk pergi secara sukarela.
Awal Februari, militer AS mengerahkan pasukan tambahan ke Eropa Timur dalam apa yang disebutnya sebagai sinyal komitmen Washington terhadap keamanan anggota NATO di wilayah tersebut.
Namun para pejabat AS telah mengesampingkan konfrontasi militer dengan Rusia jika memutuskan untuk melakukan serangan ke Ukraina, yang bukan anggota NATO. (*)