Pengeboran kala itu dilakukan setelah kampanye seismik 2D yang selesai pada tahun 2019 dilanjutkan oleh sumur kedua dan ketiga yang akan dibor sebagai bagian dari kampanye back-to-back.
Sumur kedua dimulai pada 21 November dan sumur ketiga akan dibor pada minggu pertama pada minggu pertama Februari 2022, jelas Osborne.
Kepada Energy Voice, Osborne menuturkan bahwa bakal berhasil atau gagal di dua sumur pertama, Timor Resources tetap berkomitmen untuk menyelesaikan ketiga sumur tersebut.
Dibalik kerjasama tersebut, TimorGap diwajibkan untuk memberikan kontribusi modal untuk semua bagian lain dari program eksplorasi.
Walaupun belum diketahui akan berhasil atau tidak tapi kerjasama ini disebut bakal menguntungkan Timor Leste.
Namun semuanya sangat bergantung pada pendapatan dari minyak dan gas.
Para alhi pun mengungkap bahwa masih ada jalan panjang sebelum penemuan dan potensi produksi komersial terbukti di darat Timor Lorosa’e, jika pernah.
Jika perusahaan Timor Resources dapat menemukannya, maka secara komersial memproduksi 31 juta barel minyak dari ladang Karau, yang akan menghasilkan total pendapatan penjualan sebesar $1,86 miliar berdasarkan penjualan minyak rata-rata $60 per barel.
Pendapatan tersebut belum termasuk dalam biaya pengembangan dan produksi. (*)