Follow Us

Satu Dunia Panik, Terjadi Perang Sipil Mengerikan di Negara Tetangga Indonesia, Mayat Berelempangan

Rifka Amalia - Jumat, 22 Oktober 2021 | 19:31
ilustrasi perang.
Freepik

ilustrasi perang.

Militer menghalau protes damai pro-demokrasi, dan telah membunuh 600 orang sejak saat itu, menurut kelompok monitoring yang dikutip dari New York Times.

Amerika Serikat (AS) dan sekutu-sekutunya termasuk Kanada dan Inggris telah menerapkan sanksi terhadap rezim politik beberapa bulan setelah terjadinya kudeta.

Sementara itu Aung San Suu Kyi sedang dalam tahanan rumah dan akan diadili oleh junta militer.

Senin lalu, junta militer mengumumkan rencana melepas lebih dari 5600 tahanan politik yang ditahan dalam demonstrasi anti-militer tahun lalu.

Baca Juga: 'Sampai Kiamat Tidak Ku Maafkan!', Terjadi Perang Mematikan Milisi vs Militer Myanmar, Sedikitnya 20 Tewas

Tahanan politik dilepaskan ketika Myanmar mulai merayakan hari libur tiga hari dikenal sebagai Festival Lampu sejak Selasa lalu.

Keluarga tahanan terlihat menangis dan berseru Senin itu ketika keluarga mereka dibebaskan dari bus di luar penjara Insein, kota Yangon.

Beberapa pejabat seniro dari pemerintahan sipil yang diasingkan tetap berada di penjara.

Namun tidak jelas Senin itu apakah mereka atau pemimpin protes lain akan dilepaskan.

Baca Juga: Hampir Setahun Diwarnai Ketegangan, Junta Militer Myanmar Melunak, Setujui Gencatan Senjata Demi Hal Ini

Bagi pakar, gerakan itu, meskipun tampak ramah, adalah skema oleh militer negara tersebut untuk menumbuhkan simpati dari negara lain dan kemudian isolasi internasional bisa berakhir.

Atau sebagai pengalih perhatian dari kekacauan yang terjadi di dalam negara, mengalihkan dari pelanggaran HAM besar-besaran di Myanmar.

Source : intisari

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya

Latest