"Secara matematika orang bilang rugi, saya bilang untung!" tegas Jusuf Hamka.
Dirinya pun mengungkap alasan menjual nasi kuning dengan harga yang jauh lebih murah dari pada modal yang dikeluarkan.
"Kalau saya jual 3000, saudara- saudara kita yang biasa makan 10.000 dia bisa makan 3000, dia bisa sedekah buat orang lain yang di bawah dia 3000 juga, dia masih save 4000," jelasnya.
Ternyata berjualan nasi kuning dengan sistem seperti ini merupakan cara bersedekah ala Jusuf Hamka.
Ia akhirnya membeberkan pandangan apabila diberikan secara cuma-cuma, maka ia menilai hal itu seperti memonopoli sedekah.
"Kok nggak dikasih gratis aja, kalau saya kasih gratis, saya memonopoli sedekah itu, dan saya mememonoppli pahala itu," lanjutnya.
Melalui unggahan TikTok part lainnya, Jusuf Hamka juga menerangkan mengapa nasi kuning yang dijualnya tersebut.
Jusuf Hamka mengaku nasi kuning yang dibelinya dari warung lain, dan bukannya membuat atau katering sendiri.
Ia mengatakan bahwa program nasi kuning ala dirinya ini memang sengaja dibeli dari warung-warung sekitar.
"Saya bilang nggak boleh kita masak sendiri, katering sendiri, selama masih ada warung setempat, kita harus beli dari warung setempat," beber Jusuf Hamka.