Follow Us

Perang Dunia 3 Telah Dimulai? Kepala Intelijen Ini Ungkap Pergerakan Mata-mata Rusia dan China yang Disebut Bak Teroris: Menebar perselisihan dan Menyerang...

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Senin, 19 Juli 2021 | 13:51
(ilustrasi) Perang Dunia 3 Telah Dimulai? Kepala Intelijen Ini Ungkap Pergerakan Mata-mata Rusia dan China yang Disebut Bak Teroris: Menebar perselisihan dan Menyerang...
Foreign Policy Research Institute

(ilustrasi) Perang Dunia 3 Telah Dimulai? Kepala Intelijen Ini Ungkap Pergerakan Mata-mata Rusia dan China yang Disebut Bak Teroris: Menebar perselisihan dan Menyerang...

Sosok.ID - Perang dunia 3 agaknya telah dimulai oleh beberapa negara dengan kekuatan militer yang cukup modern.

Kali ini perang tersebut bukan seperti perang-perang sebelumnya yang sangat terlihat jelas lantaran saling serang menggunakan senjata.

Namun kini perang dunia agaknya hanya menggunakan strategi maupun rencana-rencana yang bisa menjatuhkan lawan masing-masing.

Salah satunya dengan mengirimkan mata-mata untuk sekedar mencari informasi dari lawan maupun menjadi pengacau di kubu lawan.

Baca Juga: Namanya Bisa Buat Musuh Kocar-Kacir, TNI Kirim Pasukan Setan Untuk Buru KKB di Papua Setelah Ada Kepala Intelijen Terbunuh

Hal itu yang baru-baru ini diungkap oleh badan intelijen Inggris, MI5 mulai mewaspadai manuver agen mata-mata dari Rusia dan China.

Bahkan ketua badan intelijen, Ken McCallum pun yang langsung mengungkapkan apa yang ia dapati beberapa waktu ini.

Direktur Jenderal MI5, Ken McCallum, pada Rabu (14/7) mengatakan, intelijen Inggris telah mencatat 10.000 pendekatan terselubung oleh mata-mata asing yang berusaha memanipulasi orang-orang biasa di Inggris.

Lebih lanjut, McCallum menegaskan, ancaman dari Rusia dan China ada di level yang sama dengan terorisme.

Baca Juga: Bukan Sosok Sembarangan, Indro Warkop Ternyata Anak Dari Salah Satu Pendiri Badan Intelijen Indonesia, Nama Ayahnya Tercatat di Banyak Buku Sejarah!

"Mereka berusaha mencuri teknologi, menabur perselisihan dan menyerang infrastruktur," ungkap McCallum, seperti dikutip Reuters.

Insiden 9/11 di Amerika Serikat hampir 20 tahun yang lalu menjadikan penanggulangan terorisme sebagai prioritas sebagian besar badan intelijen negara-negara Barat.

Belakangan, geliat mata-mata Rusia dan China kembali mengalihkan fokus para intelijen Barat, kembali ke metode intelijen kuno di mana mata-mata yang melacak mata-mata lain.

"Kita harus, dari waktu ke waktu, membangun kesadaran dan ketahanan publik yang sama terhadap ancaman negara yang telah kita lakukan selama bertahun-tahun terhadap terorisme," lanjut McCallum dalam pidatonya di markas MI5, Thames House.

Baca Juga: Diskakmat Anak Mantan Petinggi Intelijen, Raffi Ahmad Tak Berkutik Saat Harta Kekayaannya Dibeberkan, Diaz: Ini Tarif Endorse Raffi!

Para intelijen Inggris mengakui Rusia dan China secara independen berusaha mencuri data sensitif komersial dan kekayaan intelektual, serta ikut campur dalam politik dan menabur informasi yang salah.

Baik Rusia maupun China menyangkal mereka ikut campur di luar negeri, berusaha mencuri teknologi, melakukan serangan siber, atau menabur perselisihan.

McCallum, yang merupakan intelijen senior, mengatakan, seluruh negara harus waspada terhadap ancaman mata-mata asing.

Baca Juga: Dikenal Tak Banyak Bicara, Sosok Ini Ternyata Dijuluki Raja Intelijen Indonesia, Pernah Selundupkan 2.000 Senjata ke Afganistan Sampai Bawa Pulang Jet Tempur dari Israel Tanpa Ketahuan!

"Penelitian-penelitian brilian di Inggris telah dicuri dan disalin. Kami juga melihat melihat bisnis dilubangi oleh hilangnya keuntungan yang telah mereka bangun dengan susah payah," ungkap McCallum, menggambarkan ulah mata-mata asing.

MI5 yang memulai aksinya pada 1909 dengan fokus menangani ancaman dari Jerman era Perang Dunia II, kini telah berkembang menjadi salah satu badan intelijen paling disegani di dunia.

Baca Juga: Tingkatkan Daya Endus, Amerika Kirim Pesawat Mata-mata U-2 Dragon Lady ke Korea Utara

Pandangan baru MI5 terkait Rusia dan China ini kemungkinan besar akan menjadi acuan baru bagi pergerakan banyak badan intelijen nasional di seluruh dunia.

(*)

Source : reuters, kontan.co.id

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya

Latest