Militer Terkuat Nomor 2 Dunia, Rusia Kembangkan Robot Bawah Air dan Udara sebagai Fitur Kapal Perang Masa Depan

Sosok.ID - Rusia berada di peringkat kedua negara dengan kekuatan militer udara terkuat di dunia tahun 2021.

Armada jet tempur, pesawat angkut, helikopter serang, dan pengebomnya yang cukup besar membuat Rusia pantas menempati posisi kedua.

Selain itu, tidak ada satu pun armada Angkatan Udara Rusia tersebut yang diimpor, semua buatan dalam negeri.

Melansir Air Scene, Rusia memiliki sistem pengembangan infrastruktur militer dalam negeri yang kuat sehingga berhasil melahirkan mesin-mesin canggih untuk kebutuhan angkatan bersenjatanya.

Tak tanggung-tanggung, Global Firepower mencatat “Negeri Beruang Putih” mempunyai 4.144 pesawat militer dengan 789 jet tempur dan 429 pesawat angkut.

Baca Juga: Nekat, Joe Biden Sebut Vladimir Putin Seorang Pembunuh

Berada di urutan top negara dengan kekuatan militer udara raksasa, Rusia terus mengembangkan kekuatan militer lautnya.

CEO Krylov State Research Centre Oleg Savchenko mengatakan, robot bawah air dan udara akan menjadi fitur dari kapal perang Angkatan Laut Rusia di masa depan.

“Di satu sisi, kapal perang masa depan bisa dibebaskan dari beberapa cara tradisional untuk menutupi situasi, sementara di sisi lain robot akan menjadi atribut yang tidak dapat dicabut dari kapal perang dari kelas yang berbeda," katanya.

Akan ada kendaraan udara tak berawak dan kapal bawah air otonom tak berawak, termasuk yang mampu beroperasi dalam kawanan," ungkap Savchenko, Senin (21/6), kepada TASS seperti dilansir dari Kontan.co.id.

Savchenko percaya, citra kapal perang masa depan akan dipengaruhi oleh kebutuhan akan ketahanan tempur yang lebih besar di tengah penggunaan senjata pintar dan hipersonik oleh musuh.

Baca Juga: Bak Menghilang di Telan Bumi, Keberadaan 3 Putri Presiden Rusia Jarang Diketahui Orang dari Kecil Hingga Dewasa, Begini Sepak Terjang Anak-anak Vladimir Putin!

“Memenuhi standar ini akan membutuhkan pengembangan material komposit dan teknologi siluman yang sudah biasa," ujarnya.

"Rupanya, persyaratan baru, di satu sisi, dan teknologi baru, di sisi lain, akan tercermin dalam perubahan yang akan dilakukan pada arsitektur kapal perang tradisional," imbuh Savchenko.

(*)