Follow Us

Sebenarnya Tak Punya Wilayah, Ternyata Ini Sosok yang Buat Orang Yahudi Bisa Dirikan Negara Israel Hingga Ingin Rebut Palestina, Ternyata Namanya Sering Dikaitkan dengan Konspirasi Global!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Sabtu, 15 Mei 2021 | 16:08
Negara Israel. Sebenarnya Tak Punya Wilayah, Ternyata Ini Sosok yang Buat Orang Yahudi Bisa Dirikan Negara Israel Hingga Ingin Rebut Palestina, Ternyata Namanya Sering Dikaitkan dengan Konspirasi Global!
Pixabay

Negara Israel. Sebenarnya Tak Punya Wilayah, Ternyata Ini Sosok yang Buat Orang Yahudi Bisa Dirikan Negara Israel Hingga Ingin Rebut Palestina, Ternyata Namanya Sering Dikaitkan dengan Konspirasi Global!

Sosok.ID - Nama Baron Rothschild memang tak asing di telinga kita sebagai salah satu sosok yang merancang konspirasi global.

Namun hal itu masih sebatas isu dan belum ada pembuktian kuat soal peran sosok yang disebut berasal dari kaum Yahudi itu.

Tetapi sosok ini ternyata punya peran penting hingga disebut-sebut mampu mendirikan negara Israel sampai sekarang ini.

Lalu bagaimana peran Rothschild hingga bisa disebut pendiri negara Israel?

Baca Juga: Rudal dan Ledakan Tepat Berada di Belakangnya, Sosok Reporter Wanita di Tengah Serangan Israel Pada Wilayah Palestina Ini Buat Geger, Ternyata Ini Profesinya!

Kekaisaran Ottoman Turki memilih menjadi sekutu Jerman dalam Perang Dunia I (1914-1918).

Artinya, Ottoman Turki berseberangan dengan Inggris dan Perancis yang juga menjadi musuh "alami" Jerman.

Situasi ini diamati dengan baik oleh kelompok Zionis yang semakin kuat, dan juga para pelopor pergerakan nasionalisme Arab. Kedua kelompok ini melihat peluang mendepak Ottoman Turki dari kawasan Timur Tengah.

Alhasil, keduanya memilih memihak Inggris.

Baca Juga: Langit Palestina Dihujami Kebengisan Rudal Israel, Gaza Berdarah Jelang Hari Raya, Masjid Hancur Nyawa Melayang Tak Tunjukkan Tanda akan Berakhir

Di sela-sela perang, berbagai upaya diplomatik dilakukan, baik oleh kelompok Zionis maupun Arab demi kepentingan mereka masing-masing.

Salah satunya adalah korespondensi Pemimpin Mekkah Hussein bin Ali dengan Komisioner Tinggi Inggris di Mesir, Sir Henry McMahon.

Inti dari surat-menyurat yang terjadi 1914-1915 itu adalah bangsa Arab berjanji bersekutu dengan Inggris.

Sebagai timbal baliknya, pada saat perang berakhir Inggris harus mengakui kemerdekaan negara-negara Arab.

Baca Juga: Atas Permintaan Palestina, Sejumlah Negara Setujui Liga Arab Gelar Pertemuan Darurat

Foto keluarga Rothschild.
Urban Area

Foto keluarga Rothschild.

Namun, kemudian terungkap bahwa Inggris dan Perancis menandatangani perjanjian Sykes-Picot 1917.

Isinya mengatur rencana kedua negara membagi wilayah-wilayah yang dulunya adalah milik Ottoman Turki.

Gerilya diplomatik juga dilakukan kelompok Zionis. Pemimpin komunitas Yahudi di Inggris, Baron Rothschild, membangun hubungan dengan Menteri Luar Negeri Inggris Arthur James Balfour.

Balfour membuat pernyataan pada 2 November 1917 yang dikenal dengan "Deklarasi Balfour".

Baca Juga: Ayahnya Meninggal Dihujani Rudal Oleh Amerika, Putri Qassem Soleimani, Jenderal Tinggi Iran Kini Ambil Alih Posisi Penting di Al-Quds, Misi Pertama Perangi Israel!

Deklarasi itu menyebut bahwa Inggris akan mengupayakan Palestina sebagai rumah bagi bangsa Yahudi.

Sebagai gantinya, kelompok Zionis harus menjamin tidak akan mengganggu hak keagamaan dan sipil warga non-Yahudi di Palestina.

Baca Juga: Bikin Geger! Begini Detik-detik TNI Hadang 3 Tank Israel Saat Akan Perang Lawan Tentara Lebanon Hanya Berbekal Bendera: Selalu Siaga dan Waspada...

Deklarasi ini pada akhirnya dianggap sebagai batu penjuru terbentuknya negara Yahudi atau Israel saat ini.

(*)

Source : Kompas.com

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya

Latest