Follow Us

Disebut Kekuatan Militernya Lemah, Sosok Ini Sebut Indonesia Butuh 240 Kapal Perang, 10 Skuadron Jet Tempur dan 12 Kapal Selam Bilang Ingin Amankan 17.000 Pulau, Begini Penjelasannya!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Rabu, 12 Mei 2021 | 07:13
(ilustrasi) Disebut Kekuatan Militernya Lemah, Sosok Ini Sebut Indonesia Butuh 240 Kapal Perang, 10 Skuadron Jet Tempur dan 12 Kapal Selam Bilang Ingin Amankan 17.000 Pulau, Begini Penjelasannya!
South China Morning Post

(ilustrasi) Disebut Kekuatan Militernya Lemah, Sosok Ini Sebut Indonesia Butuh 240 Kapal Perang, 10 Skuadron Jet Tempur dan 12 Kapal Selam Bilang Ingin Amankan 17.000 Pulau, Begini Penjelasannya!

Sosok.ID - Tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 menjadi pukulan telak bagi militer Indonesia hingga disebut tengah timpang kekuatan tempurnya.

Berkurangnya kekuatan militer Indonesia secara drastis bahkan disoroti oleh banyak pihak baik di dalam maupun di luar negeri.

Meski kini telah bercokol di jajaran negara berkekuatan militer besar, namun hal itu di sebut hanya di atas kertas.

Bahkan beberapa pakar militer dan media asing menyoroti penurunan kekuatan tempur Indonesia.

Baca Juga: Buat Geger Asia, Indonesia Disebut Jadi Kaki Tangan AS? Bermula dari Isu Penjualan Kapal Perang Bekas, Begini Kronoginya!

Beberapa media asing pun menyebutkan bahwa meninggalnya 53 awak kapal KRI Nanggala-402 saat latihan penembakan torpedo merupakan pukulan telak.

Di Kalangan analis pertahanan militer, Indonesia disebut darurat alutsista dan teknologi perangnya.

Ada pula yang khawatir soal tetap dipakainya kapal selam jenis yang serupa dengan KRI Nanggala-402 bakal berakhir sama.

Melansir dari Defense News, Selasa (11/5/2021) apa yang terjadi pada militer Indonesia ini memang menjadi masalah sama yang dihadapi oleh negara-negara di Asia Tenggara.

Baca Juga: Bukti Indonesia Ditakuti, Dicetuskan Nelayan Tanah Air, Kini Strategi Milisi Maritim Dipakai Vietnam Hingga Tiongkok Untuk Rebutan Laut China Selatan

Apalagi Indonesia disebut sebagai salah satu kekuatan militer terbesar di kawasan tersebut, maka bisa diyakini wilayah Asia Tenggara harus berbenah.

Source : Channel News Asia, The Jakarta Post, Defense News.com

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya

Latest