Follow Us

Sendirinya Indonesia, KKB Papua Sampaikan Pesan kepada Orang Indonesia di Area Perang Jika Enggan Mati Tertembak: Jangan Jadi Mata-mata TNI/Polri!

Rifka Amalia - Rabu, 14 April 2021 | 18:11
Ilustrasi TNI/Polri
paskhas.mil.id

Ilustrasi TNI/Polri

Sosok.ID - Pada Kamis (8/4/2021) di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, tercium bau darah penembakan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

KKB pimpinan Sabinus Waker yang berada di Kabupaten Intan Jaya menembak mati seorang guru bernama Oktovianus Rayo (42).

Di hari berikutnya pada Jumat (9/4/2021), guru lain di Distrik Beoga bernama Yonatan Randen ditembak KKB Papua di rumahnya.

Sementara itu, melansir Surya.co.id, KKB Papua menuding Oktovianus Rayo (42) sebagai mata-mata TNI Polri.

Baca Juga: Biadabnya KKB Papua Bakar 3 Sekolah hingga Minta Uang Tebusan Jika Ingin Jasad 2 Guru Dievakuasi, Bupati: Terpaksa Diberi karena Jenazah Mulai Membusuk

Mereka mengklaim bahwa Oktovianus Rayo telah menunjukkan lokasi KKB Papua kepada aparat penegak hukum.

Hal itu dijadikan alasan oleh mereka untuk menembak mati orang-orang di Papua.

Dikutip via GridHot.ID, Juru Bicara OPM Sebby Sembon melalui rilisnya, Selasa (13/4/2021), mengungkapkan hal tersebut.

Manajemen Markas pusat KOMNAS TPNPB menyebut menerima laporan bahwa guru Sekolah Dasar yang ditembak mati di Beoga adalah mata-mata TNI-Polri yang telah lama diidentifikasi oleh PIS TPNPB.

Baca Juga: Mau Cari ke mana Lagi, KKB Papua Terpojok, Tambang Emas Ilegal yang Jadi Sumber Dana Beli Amunisi Terlacak, Aparat Bakal Putuskan Kucuran Dana

"Oleh karena itu, tidak ragu-ragu ditembak oleh Pasukan TPNPB,” ujar Sebby.

Untuk diketahui, TPNPB adalah Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat organisasi sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM). Sementara itu, PIS adalah Papua Intelijen Service.

Sebby lantas mengumumkan pesannya kepada seluruh orang Indonesia yang bertugas di wilayah Pegunungan Papua.

Ia memberi peringatan agar tak ada yang menjadi mata-mata TNI-Polri.

Baca Juga: KKB Papua Bakal Tamat! Kini Sumber Dananya Untuk Beli Senjata dan Amunisi Sudah Ketahuan, Bakal Segera Dilacak dan Dihentikan Aparat!

Menurut mereka, terdapat banyak mata-mata TNI/Polri yang menyamar menjadi warga dengan beragam profesi.

Oleh karenanya mereka tak segan menembak mati.

“Kami perlu sampaikan kepada semua orang Indonesia yang bertugas di daerah perang di wilayah Pegunungan Papua."

"Bahwa PIS telah dan sedang identifikasi bahwa semua orang Imigran yang bertugas di wilayah Pegunungan Tengah Papua hampir kebanyakan anggota intelijen atau mata-mata TNI/Polri yang menyamar sebagai Tukang Bangunan, Tukang Sensor, Guru, Mantri dan Petugas Distrik dll."

Baca Juga: Papua Membara, KKB dan Personel Paskhas TNI AU 2,5 Jam Adu Peluru Tewaskan 1 Pembelot, Begini Kejadiannya!

“Oleh karena itu kami menghimbau bahwa jangan menjadi mata-mata TNI/Polri, jika anda bertugas di daerah perang,” ujarnya.

Menurut laporan TPNPB Kodap VIII Intan Jaya pimpinan Gusby Waker, guru Sekolah Dasar yang ditembak di Distrik Beoga Kabupaten Puncak adalah intelijen TNI-Polri.

“Gusby Waker melaporkan bahwa pasukannya menembak mati seorang guru di Beoga karena murni intelijen (mata-mata) TNI PORI. Ini sesuai laporan PIS TPNPB Kodap VIII Intan Jaya,”ungkap Sebby.

TPNPB mengklaim, mereka tidak akan menembak orang secara sembarangan.

Baca Juga: Kirim Surat Tantangan Perang Terbuka, KKB Papua Kena Getahnya Saat Diladeni TNI-Polri, Begini Kronologinya!

“Kami juga tidak sembarang tembak masyarakat Papua maupun non Papua," tegas mereka.

"Kami sudah tahu kerja TNI POLRI selalu menggunakan tenaga masyarakat sipil maupun PNS atau apapun statusnya sebagai mata-mata untuk melacak keberadaan kami."

"Maka sikap kami jelas bahwa kami akan tembak karena mereka adalah musuh kami,” kata Sebby.

Sebby pun menegaskan, bahwa apa yang dia dan kawan-kawannya lakukan di KKB Papua adalah semata-mata demi kemerdekaan orang Papua.

Baca Juga: Bahaya! KKB Papua Tiba di Kota, Warga Ketakutan Berbondong-bondong Mengungsi ke Kompleks Gereja: Pengungsi Sudah 1.000 Orang

“Perjuangan kami bukan mencari makan dan minum tetapi, perjuangan kami adalah harga diri kami sebagai bangsa Papua Melanesia."

"Kami adalah Pemilik tanah Papua orangnya kulit hitam, Indonesia merebut dan membunuh kami, merampas harta dan kekayaan kami, kami TPNPB membela itu dan mau merdeka," tandas mereka. (*)

Source : GridHot.ID

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya

Latest