Sosok.ID - Warga Kampung Gabungan, Cidaun, Cianjur, Jawa Barat sempat dihebohkan dengan kelahiran seorang anak 1 jam setelah ibunya tahu hamil.
Kejadian itu dialami oleh seorang ibu muda berinisial SZ (25), yang juga kaget mendengar ucapan dokter bahwa dirinya akan melahirkan.
Pasalnya, dikutip dari Kompas.com, SZ hanya merasakan ada angin masuk ke organ kewanitaannya.
Setelah itu perutnya membuncit, tetapi tidak lama.
Oleh karenanya ibu muda tersebut mengira dirinya sakit lambung dan memeriksakan diri ke dokter.
“Waktu itu saya mengira (perut membuncit) penyakit lambung saya kambuh,” kata SZ pada 12 Februari 2021 lalu.
Saat itu dokter memberi tahu bahwa SZ akan melahirkan, yang sontak membuatnya terkejut.
SZ hanya merasakan kehamilan selama 1 jam dan langsung melahirkan anak keduanya.
Kehamilan SZ ini sontak menjadi pembicaraan umum. Sebab selain hanya merasakan kehamilan 1 jam, SZ juga tidak memiliki suami.
Ia bercerai dengan mantan suaminya.
SZ kemudian dipanggil oleh pihak kepolisian, dan setelah ditelusuri anak tersebut adalah anak dari mantan suami SZ, yakni MS.
"Jadi keduanya sudah dipanggil ke Polsek Cidaun," jelas Camat Cidaun, Herlan Iskandar, melansir Tribun Jatim, Senin (1/3/2021).
Rupanya, beberapa waktu sebelum bercerai, MS memang sempat mampir ke bidan untuk mengetahui apakah istrinya, SZ hamil atau tidak.
Tetapi pada Juli 2020 itu, bidan belum bisa mengetahui kondisi SZ.
Selang beberapa waktu kemudian keduanya memutuskan untuk bercerai, yakni sekira 4 bulan lalu.
Singkat cerita mendadak SZ mersakan kehamilan 1 jam dan langsung melahirkan anaknya pada Februari lalu.
MS pun mengakui bahwa anak tersebut merupakan anak kandungnya.
Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Lesti Kejora Mendadak Akui Hamil pada Ibunya
Kondisi langka
Dikutip dari Kompas.com, kondisi kehamilan seperti yang dialami oleh SZ adalah hal lumrah/wajar.
Meski demikian, kasus semacam itu memang jarang terjadi alias langka.
dokter kandungan, dr Yassin Yanuar Mohammad, SpOG-KFER mengatakan, penyebab kondisi tersebut bisa dipengaruhi karena penggunaan alat kontrasepsi atau terjadi pada wanita menjelang menopause.
"Bisa juga terjadi pada orang yang dalam kondisi 'denial' secara psikologis, misalnya ia tidak ingin hamil, sehingga ia mengabaikan semua perubahan yang terjadi pada tubuhnya," ujar Yassin.
Yassin mengatakan kasus semacam ini disebut sebagai disebut cryptic pregnancy, yaitu ketika kehamilan tanpa disadari oleh sang ibu.
Ia kemudian menekankan bahwa pengetahuan mengenai kehamilan sangatlah penting untuk menyikapi kejadian-kejadian semacam ini. (*)