Mendengar pengakuan tersebut, Ahok makin berapi-api.
Apalagi, Tunjangan itu mulai diberlakukan ketika Ahok dipenjara
"Jujur saja, kalau saya jadi gubernur, gak akan pernah saya setuju Tunjangan rumah Rp 60 juta, mobil Rp 21,5 juta. Saya tidak akan pernah setuju !," tegas Ahok.
Bahkan, Ahok mengaku dulu sering berantem dengan anggota DPRD DKI gara-gara masalah Tunjangan ini.
"Ya makanya itu yang saya bilang, orang kalau belum berkuasa ngomong gede, kenapa teriak ada Rp 60 juga Rp 21 juta gak ikut saya, dimana pimpinan partai semua.
Ini kan yang saya ributin waktu buat anggaran dengan DPRD, yang saya berantem, katanya ada yang mau iktu saya mau jual nama saya, sekarang mana ?" kata Ahok.
(*)