Serta memimpin kontak senjata dalam sengketa perbatasan dengan Kamboja.
Setelah kematian ayahnya pada 13 Oktober 2016, ia menjadi penerus takhta kerajaan Thailand meskipun harus menunggu masa berkabung selesai.
Ia menerima kekuasaan pada 1 Desember 2016, tetapi belum akan dimahkotai secara resmi hingga kremasi dari ayahnya selesai dilakukan.
Meskipun tidak ada cara untuk mengukur popularitasnya di kalangan warga Thailand karena hukum yang keras, ia diyakini tidak begitu dicintai oleh warganya seperti mendiang ayahnya yang memerintah selama lebih dari 70 tahun.
South China Morning Post melaporkan, kekayaan bersihnya mencapai 43 miliar dollar Amerika atau setara Rp 597 triliun.
Bahkan, kekayaan Raja Thailand melebihi kekayaan Raja Salman bin Abdul Aziz al-Saud, dari Arab Saudi, bernilai sekitar 18 miliar dollar Amerika (Rp 250 triliun).
Tak hanya itu, kekayaannya juga jauh lebih banyak hingga 80 kali lipat dibanding kekayaan Ratu Elizabeth II yang mencapai 520 juta dollar Amerika (Rp 7,2 Triliun).
(Agus Ramadhan)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Raja Thailand Sering Tinggal di Villa Mewahnya di Bayern, Kini Dipertanyakan di Jerman dan Negaranya