Konflik yang telah berlangsung puluhan tahun ini bermula saat wilayah Nagorny Karabakh direbut oleh separatis pada tahun 1990-an.
Namun pertempuran terakhir antar kedua belah pihak sempat terjadi pada tahun 2016 silam.
Mengutip dari AFP, Senin (28/9/2020) Kementerian pertahanan di Karabakh menyatakan setidaknya sebanyak 32 tentara mereka tewas di medan pertempuran.
Adapun tujuh korban lainnya merupakan warga sipil, di mana lima di antaranya adalah keluarga Azerbaijan, serta seorang perempuan.
Baca Juga: Turki Dituding Kirim 4 Ribu Milisi Bersenjata untuk Bantu Azerbaijan Perangi Armenia
"Militer berhasil merebut sejumlah posisi penting desa Talysh. Musuh dipukul mundur," jelas kementerian pertahanan Azerbaijan dikutip AFP.
Yang mengejutkan adalah saat Kementerian Luar Negari Armenia mengungkapkan bahwa negara lain ikut andil dalam pertempuran kali ini.
Kementerian Luar Negeri Armenia pada Senin (28/9/2020) kemarin mengungkapkan Turki ikut campur dalam peperangan.
Setidaknya pemerintahan Erdogan tersebut mengirimkan ahli militer, drone dan jet tempur untuk membantu memperkuat pasukan Azerbaijan.
Seorang pemantau perang dari Suriah bahkan mengatakan Erdogan telah mengirimkan sekitar 300 tentara bayaran dari Suriah Utara.
Pengiriman itu dimaksudkan untuk membantu pasukan Azerbaijan.