Sosok.ID - Kekejaman bangsa China terhadap kelompok etnis minoritas di Xinjiang salah satunya adalah kelompok muslim Uighur adalah salah satu berita paling panas beberapa tahun belakangan.
Penyiksaan ini, meski sulit terbukti karena aksesnya yang terbatas, lama-lama tidak bisa ditutupi terus-menerus.
PBB mengutip laporan yang kredibel, nyatakan jika satu juta Muslim yang ditahan di kamp-kamp Xinjiang telah disuruh bekerja paksa.
Namun Presiden China Xi Jinping justru sebut tingkat kebahagiaan di antara semua kelompok etnis di wilayah Xinjiang meningkat.
Bahkan, China berencana untuk terus mengajari penduduknya pandangan yang "benar" tentang identitas bangsa China.
China telah berulang kali membantah menganiaya orang Uighur dan mengatakan, kamp-kamp itu adalah pusat pelatihan kejuruan untuk mengatasi ekstremisme.
Beijing menuduh apa yang mereka sebut pasukan anti-China mencoreng kebijakan Xinjiang.
"Perasaan memperoleh kebahagiaan dan keamanan di antara orang-orang dari semua kelompok etnis (di Xinjiang) terus meningkat," kata Xi dalam konferensi Partai Komunis di Xinjiang seperti dikutip kantor berita Xinhua, Sabtu (26/9), dan Reuters lansir.