Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Anak Buah Anies Baswedan Mencak-mencak di Kafe yang Masih Buka: Kau Merendahkan Derajat Pemerintah, Siapa yang Jagoan? Keluar!

Rifka Amalia - Minggu, 06 September 2020 | 19:42
Tangkapan layar dari akun isntagram Satpol PP saat Kepala Satpol PP DKI Arifin ngamuk di kafe Tebalik Kopi, Jakarta Selatan.
Istimewa via Tribun Jakarta

Tangkapan layar dari akun isntagram Satpol PP saat Kepala Satpol PP DKI Arifin ngamuk di kafe Tebalik Kopi, Jakarta Selatan.

Sosok.ID - Pada Kamis (3/9/2020), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan inspeksi mendadak (sidak) di kawasan kafe dan restoran di Jakarta Selatan.

Anies ditemani jajaran Satpol PP DKI tampak meninjau penerapan protokol kesehatan di sejumlah tempat.

Salah satu kafe yang kepergok tak mematuhi protokol kesehatan covid-19 adalah Kafe Terbalik Kopi di Jalan Haji Nawi, Jakarta Selatan.

Proses sidak tersebut dibagikan di Instagram @aniesbaswedan, mengutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Corona di Jakarta Mengerikan, Anies Baswedan: Jumlah Testing Lebih Tinggi dari Batas Ideal WHO, Ini Mengkhawatirkan

"Mana protokolnya?" kata Anies menegur manajemen Kafe Tebalik Kopi.

"Tahu enggak aturannya?" tanya dia lagi.

"Tahu, pak," jawab manajemen Tebalik Kopi.

"Tahu? Kenapa dilanggar?" timpal Anies.

"Ini bukan melanggar peraturan, ini soal nyawa. Anda tutup sekarang dan jangan diulangi," tegas Anies.

Baca Juga: Tak Cuma Kesal Pekara TOA, Anies Baswedan Semprot Anak Buahnya karena Dianggap Lelet Atasi Banjir, Gubernur DKI: Padahal Kejadiannya Tiap Tahun

Setelah teguran tersebut, kafe Tebalik Kopi dijatuhi sanksi dan tutup 1x24 jam dan sanksi administratif berupa denda Rp 10 juta.

Namun sayangnya, tak lama usai kunjungan Anies Baswedan, kafe Tebalik Kopi kembali buka pada Jumat (4/9/2020).

Sanksi yang diberikan Anies Baswedan tak diindahkan, sehingga memantik emosi Kepala Satpol PP DKI Arifin.

Mengutip Tribun Jakarta, Arifin tampak marah dalam video yang beredar pada Sabtu (5/9/2020).

Baca Juga: Ternyata Inilah Alasan Anies Baswedan sebut Penemuan Covid-19 di Jakarta yang Mencapai 1000 Lebih Perhari Adalah Kabar Baik

"Kau main-main? Sudah ditutup kenapa kau buka? Gubernur langsung yang menutup loh, kau main-main lagi," murka Arifin dengan nada tinggi.

"Enggak pak, enggak," balas penjaga kafe tertunduk.

Arifin kecewa dan merasa pihak manajemen kafe Tebalik Kopi telah melevehkan Pemprov DKI Jakarta.

Ia bahkan menantang pihak-pihak yang nekat membuka kafe tersebut di saat Gubernur sudah turun menegur dengan mulutnya sendiri.

Baca Juga: Nama-nama Beken Seperti Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo Tak Masuk Daftar, Presiden Jokowi Puji 5 Gubernur Berkinerja Baik Atasi Covid-19, Siapa Saja?

"Kau sudah merendahkan derajatnya pemerintah. Siapa yang jagoan di sini? Siapa? Keluar kalian! Memalukan saja kalian itu," bentak Arifin.

Amarah Arifin kian menggelora saat ia melihat stiker yang sebelumnya dipasang saat Anies Baswedan berkunjung malah dicopot.

Stiker tersebut berisi pemberitahuan penutupan sementara kafe Tebalik Kopi.

Tak main-main, saking merasa tak dihargai, Arifin mengancam bakal menyeret kasus ke meja hijau.

Baca Juga: Ahok Keheranan, Reklamasi Ancol Nyambung Darat Padahal Dulu Tidak Boleh, Pemprov DKI Klaim Demi Keseimbangan Ekosistem

"Siapa yang lepaskan itu? Kau sudah lepaskan yang ditempel oleh gubernur. Siapa yang lepaskan? Aku tuntut kalian," kata Arifin geram.

"Yang melepaskan aku tuntut. Melepaskan tanda yang sudah dipasang, aku tuntut kalian," sambungnya.

Saking dongkolnya, Arifin menyebut bakal menelusuri izin usaha Tebalik Kopi dan menutup tempat usaha tersebut secara permanen bila perlu.

Baca Juga: Ketua DPRD DKI sampai Kaget, Rp 720 Miliar Digunakan Anies Baswedan untuk Beli Lahan di Tengah Pandemi, Prasetio Edi: Kok malah Belanja-belanja Seperti itu

"Gubernur langsung yang menutup, aku yang dampingin. Kalian mau nantangin pemerintah? Aku minta semua izin-izinnya diperiksa, aku tutup permanen kalau enggak ada izinnya," tuturnya.

Setelah puas marah, Arifin meminta anak buahnya untuk menyegel kafe tersebut.

"Lilit semuanya pakai police line, permanen tutup," ujarnya. (*)

Source :Kompas.comTribun Jakarta

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x