Sosok.ID - Pada Kamis (3/9/2020), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan inspeksi mendadak (sidak) di kawasan kafe dan restoran di Jakarta Selatan.
Anies ditemani jajaran Satpol PP DKI tampak meninjau penerapan protokol kesehatan di sejumlah tempat.
Salah satu kafe yang kepergok tak mematuhi protokol kesehatan covid-19 adalah Kafe Terbalik Kopi di Jalan Haji Nawi, Jakarta Selatan.
Proses sidak tersebut dibagikan di Instagram @aniesbaswedan, mengutip dari Kompas.com.
"Mana protokolnya?" kata Anies menegur manajemen Kafe Tebalik Kopi.
"Tahu enggak aturannya?" tanya dia lagi.
"Tahu, pak," jawab manajemen Tebalik Kopi.
"Tahu? Kenapa dilanggar?" timpal Anies.
"Ini bukan melanggar peraturan, ini soal nyawa. Anda tutup sekarang dan jangan diulangi," tegas Anies.
Setelah teguran tersebut, kafe Tebalik Kopi dijatuhi sanksi dan tutup 1x24 jam dan sanksi administratif berupa denda Rp 10 juta.
Namun sayangnya, tak lama usai kunjungan Anies Baswedan, kafe Tebalik Kopi kembali buka pada Jumat (4/9/2020).
Sanksi yang diberikan Anies Baswedan tak diindahkan, sehingga memantik emosi Kepala Satpol PP DKI Arifin.
Mengutip Tribun Jakarta, Arifin tampak marah dalam video yang beredar pada Sabtu (5/9/2020).
"Kau main-main? Sudah ditutup kenapa kau buka? Gubernur langsung yang menutup loh, kau main-main lagi," murka Arifin dengan nada tinggi.
"Enggak pak, enggak," balas penjaga kafe tertunduk.
Arifin kecewa dan merasa pihak manajemen kafe Tebalik Kopi telah melevehkan Pemprov DKI Jakarta.
Ia bahkan menantang pihak-pihak yang nekat membuka kafe tersebut di saat Gubernur sudah turun menegur dengan mulutnya sendiri.
"Kau sudah merendahkan derajatnya pemerintah. Siapa yang jagoan di sini? Siapa? Keluar kalian! Memalukan saja kalian itu," bentak Arifin.
Amarah Arifin kian menggelora saat ia melihat stiker yang sebelumnya dipasang saat Anies Baswedan berkunjung malah dicopot.
Stiker tersebut berisi pemberitahuan penutupan sementara kafe Tebalik Kopi.
Tak main-main, saking merasa tak dihargai, Arifin mengancam bakal menyeret kasus ke meja hijau.
"Siapa yang lepaskan itu? Kau sudah lepaskan yang ditempel oleh gubernur. Siapa yang lepaskan? Aku tuntut kalian," kata Arifin geram.
"Yang melepaskan aku tuntut. Melepaskan tanda yang sudah dipasang, aku tuntut kalian," sambungnya.
Saking dongkolnya, Arifin menyebut bakal menelusuri izin usaha Tebalik Kopi dan menutup tempat usaha tersebut secara permanen bila perlu.
"Gubernur langsung yang menutup, aku yang dampingin. Kalian mau nantangin pemerintah? Aku minta semua izin-izinnya diperiksa, aku tutup permanen kalau enggak ada izinnya," tuturnya.
Setelah puas marah, Arifin meminta anak buahnya untuk menyegel kafe tersebut.
"Lilit semuanya pakai police line, permanen tutup," ujarnya. (*)