Salameh adalah kepala operasi Black September, kelompok teroris Palestina yang membunuh 11 atlet Israel di Olimpiade 1972.
Mossad ingin dia mati, tapi jejaknya menjadi dingin. Lalu datanglah keajaiban.
Di Lillehammer, Norwegia, seorang agen rahasia Israel melihat Salameh di sebuah kafe. Kemudian kabar sampai ke Tel Aviv dan regu pembunuh dikumpulkan.
Pada 21 Juli, ketika Salameh dan pacarnya turun dari bus dalam perjalanan pulang dari bioskop, para pembunuh menunggu di sebuah Volvo sewaan.
Mereka melompat keluar dari mobil, melepaskan delapan tembakan, melompat kembali ke mobil mereka dan memekik, meninggalkan target mereka dalam genangan darah.
Namun, ternyata mereka telah membunuh orang yang salah. Bukan Salameh, tapi Ahmed Bouchikhi, seorang pelayan Maroko dengan istri yang sedang hamil tua.
Buntutnya, polisi Norwegia menangkap enam agen Israel. Lima menjalani hukuman di Norwegia, meskipun semuanya dibebaskan dengan cepat di bawah kesepakatan rahasia.
Tapi akhirnya Mossad dapat membuktikan diri. Mereka kemudian bisa mendapatkan Salameh.
Pada 22 Januari 1979, Salameh baru saja meninggalkan apartemennya di Beirut ketika seorang agen wanita Israel, mengawasi dari balkonnya, menekan tombol dan sebuah bom mobil raksasa merobek jalan.
Operasi pertama Mossad