Ekonomi Timor Leste yang makin terpuruk karena Covid-19 membuat mereka terpaksa meminta bantuan kepada Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat.
Duta Besar RDTL untuk Indonesia, Alberto Xavier Pareira Carlos bersama rombongan bertandang di Ruang Kerja Gubernur NTT, pada Senin, 10 Agustus 2020.
Viktor Bungtilu Laiskodat menjajaki peluang kerjasama untuk membangun daerah perdagangan bebas atau free trade area (FTA) dengan negara Republik Demokratik Timor Leste (RDTL).
Hal tersebut juga merupakan peluang yang dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi di Pulau Timor yang terdiri dari Provinsi NTT di Timor bagian barat dan negara RDTL di Timor bagian timur.
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat mengajak Pemerintah Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) untuk membangun kerja sama yang lebih konkret untuk kemajuan kedua wilayah yang masih berada dalam satu daratan tersebut.
“Pak Dubes kalau berbicara tentang Nusa Tenggara Timur dan RDTL, cara berpikirnya yaitu membangun Pulau Timor bukan membangun dua negara.
"Sehingga mudah untuk menerjemahkannya di dalam sebuah kerja sama, karena kita ini bersaudara, cuman yang memisahkan kita hanya batas negara secara politik namun secara ekonomi dan sosial tidak”, tandas Viktor
Menurut VBL, Pulau Timor sangat unik, karena di dalamnya secara administrasi terdapat provinsi yaitu NTT dan juga satu negara yang namanya RDTL.
“Kalau dikelola dengan baik melalui kerja sama yang baik maka saya yakin dalam kurun waktu 15 tahun mendatang akan terjadi pertumbuhan ekonomi yang luar biasa di pulau ini.
"Sebenarnya secara ekonomi, kemerdekaan Timor Leste merupakan anugerah bagi Timor Barat,” ujar Gubernur Viktor.