Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Sampai Ditawari India Untuk Bergabung Kekuatan Barat, Akankah Rusia Khianati China dan Ganti Haluan Mendukung Negara Barat?

May N - Selasa, 25 Agustus 2020 | 15:35
Rudal Rusia
Daily Star

Rudal Rusia

Sosok.ID -Saat ini sudah tahun 2020, dan Perang Dingin maupun Perang Dunia 2 sudah hanya tinggal kenangan.

Namun pondasi perang yang sebenarnya hanya perdebatan liberal melawan komunisme masih menjalar di era modern ini.

Negara liberal contohnya adalah AS bersama sekutu Uni Eropa dan Inggris mereka, yang sering disebutkan sebagai kekuatan Barat dengan segala hegemoni kemajuan mereka.

Baca Juga: Terbukti ASEAN Memang Kumpulan Negara Strategis Sampai Negara-Negara Lain Berusaha 'Rebutan' Demi 'Kemajuan Indo-Pasifik', Selain China, Siapa Saja yang Tawarkan Sokongan?

Negara komunis yang menarik perhatian tentu saja Rusia dan China, meski Rusia lebih condong ke sosialis-komunis.

Perang ideologi ini juga yang sebabkan Perang Vietnam, serta perpecahan Semenanjung Korea.

Korea Selatan menjadi sekutu AS dan negara barat, sedangkan Korea Utara mendapat sokongan dari China dan Rusia.

Kedua negara yang awalnya adalah dinasti kerajaan hebat itu kini menjadi dua negara dengan kondisi sangat bertolak belakang akibat pengaruh dua ideologi yang berbeda.

Ideologi memang menjadi dasar semua manuver politik di dalam negeri maupun politik internasional, sehingga tidak mengherankan jika komunis melawan liberalisme masih ada sampai sekarang.

Halaman Selanjutnya

Source : South China Morning Post

Editor : Sosok





PROMOTED CONTENT

Latest

x