Follow Us

Meski Termasuk Kota Besar dan Modern, Tempat Ini Ternyata Masih Ditinggali Oleh Suku Bawah Tanah, Begini Penampakan Mereka!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Jumat, 07 Agustus 2020 | 11:42
(gambar ilustrasi) Meski Termasuk Kota Besar dan Modern, Tempat Ini Ternyata Masih Ditinggali Oleh Suku Bawah Tanah, Begini Penampakan Mereka!
Irish Mirror

(gambar ilustrasi) Meski Termasuk Kota Besar dan Modern, Tempat Ini Ternyata Masih Ditinggali Oleh Suku Bawah Tanah, Begini Penampakan Mereka!

Sosok.ID - Jutaan pekerja berpenghasilan rendah yang dikenal sebagai ' Suku Tikus' tinggal di sebuah terowongan yang terdiri dari 3 lantai di bawah tanah kota Beijing.

Tempat itu disebut Dixia Cheng atau 'The Dungeon', dibangun di bawah kota Beijing. Dulunya, tempat itu merupakan area perlindungan dari bom selama Perang Dingin.

Luasnya, sekitar 30 mil persegi (77,6 kilometer persegi).

Kebanyakan dari orang-orang yang tinggal di dalamnya adalah para pekerja migran dan kawula muda yang berharap bisa melejitkan karir di kota terpenting di China itu.

Baca Juga: Iring-iringan Pengantin Berubah Jadi Petaka, Mobil Rombongan Mempelai Wanita Terbalik di Jalanan Tua yang Tiba-tiba Runtuh Saat Dilewati

Jumlah penduduknya semakin meningkat, melansir New York Post, Kamis (6/8/2020) totalnya mencapai 1 juta orang.

Banyak tempat di area itu kekurangan pencahayaan namun harganya sepertiga lebih murah dibandingkan tempat tinggal di atasnya.

Banyak juga orang yang telah hidup di area itu selama beberapa dekade dengan beberapa orang lainnya mulai keluar karena sudah cukup 'tabungan' untuk membeli apartemen 'di atas' tanah.

Tempat tinggal para 'Suku Tikus' secara teknis ilegal menurut keputusan pemerintah Beijing pada 2010.

Baca Juga: Dengar Suara Gaduh dari Kamar Sebelah Saat Numpang Mandi di Hotel, Pria Ini Syok Bukan Main Saat Pergoki Kekasihnya dengan Selingkuhannya yang Ada di Dalamnya

Beberapa warga bahkan telah diusir meski kini sebagian besar lainnya diizinkan tinggal.

Halaman Selanjutnya

Kapan terowongan itu dibuat?
1 2 3

Source : Kompas.com

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya

Latest