Follow Us

Perang Dunia Ketiga Digadang-gadang Bakal Meletus di Laut China Selatan, Ahli Beberkan Simulasinya, Sebut Tiongkok Bakal Ungguli AS karena Alasan Ini

Dwi Nur Mashitoh - Jumat, 24 Juli 2020 | 19:35
Ilustrasi kapal induk milik Angkatan Laut Amerika Serikat yang bersiap menuju Laut China Selatan.
Navy Office of Information

Ilustrasi kapal induk milik Angkatan Laut Amerika Serikat yang bersiap menuju Laut China Selatan.

Sosok.ID - Perang Dunia Tiga diprediksi bisa pecah kapan saja di Laut China Selatan.

Peringatan itu muncul setelah bertahun-tahun meningkatnya ketegangan antara AS-China di kawasan perairan paling diidamkan di seluruh dunia itu.

Dikutip Sosok.ID dari The Sun, pekan lalu kapal induk AS terlihat berlayar melalui Laut China Selatan setelah Washington menuduh Beijing "mengkampanyekan bullying".

Menanggapi hal itu, angkatan udara Tiongkok mengadakan latihan tembakan langsung di lokasi rahasia di kawasan tersebut.

Baca Juga: Sekalipun Mati-matian Tingkatkan Kekuatan Militernya, Tingkok Diklaim Tak Akan Bisa Kalahkan Amerika di Laut China Selatan, Sosok Ini Bongkar Alasannya

Dari latihan tersebut, ada 3.000 rudal yang sasaran tembakkannya bergerak di laut.

Negara-negara termasuk China, Taiwan, Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Vietnam mengklaim bagian dari Laut China Selatan.

Negara lain bahkan tertarik untuk mempertahankan akses ke jalur pelayaran di daerah tersebut.

Diperkirakan perdagangan global bernilai USD 3,4 triliun melewati perairan tersebut setiap tahunnya.

Baca Juga: Mantan Menlu Malaysia Cium Gelagat Aneh dari Sikap Acuh Pemerintah Negeri Jiran di Tengah Konflik AS-Tiongkok yang Kian Memanas di Laut China Selatan, Padahal Negara Lain Sudah Kebakaran Jenggot

Jumlah itu terhitung sekitar sepertiga dari semua perdagangan maritim global.

Wilayah ini juga menyimpan sumber daya alam yang melimpah, seperti ikan serta cadangan minyak dan gas.

Berbicara kepada South China Morning Post, Michael Austin, seorang rekan di Hoover Institution Universitas Stanford, mengatakan :

"Anda memiliki semua pulau yang diperebutkan ini, Anda memiliki tabrakan, Anda memiliki intimidasi, Anda memiliki hubungan yang memburuk.

Baca Juga: Rongrong Jagat Raya, Bisa Tidak Bisa Tiongkok Tekad Dominasi Dunia di Tahun 2049, AS Gerah: Pencuri! Apa-apa Jatuh di Tangan China

"Baik Beijing maupun Washington tidak akan memilih perang, tetapi saya sangat khawatir mereka akan tersandung."

Sebagai bagian dari strateginya untuk mengklaim kendali atas lebih banyak wilayah, China mulai membangun banyak pulau di Laut China Selatan.

Langkah itu merupakan taktik yang sangat dikutuk oleh AS serta Inggris dan Perancis.

Setelah latihan minggu lalu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menuduh China melakukan pengejaran wilayah yang "benar-benar melanggar hukum" di Laut China Selatan.

Baca Juga: Pantas Kapal China Getol Bolak-balik, Rupanya Peraiaran Natuna Simpan 'Harta Karun' Bernilai Fantastis Selain Sumber Daya Ikan dan Alam yang Indah

David Ochmanek, seorang peneliti senior dari think tank Rand di California, telah dilibatkan dengan mensimulasikan kemungkinan konflik antara AS dan China selama 15 tahun.

Dengan menggambarkan pertumbuhan kekuatan militer China pada waktu itu, dia berkata :

"Jadi katakanlah itu tahun 2005.

"Jika kita menjalankan skenario untuk tahun 2010, kemampuan China tidak matang sepenuhnya.

Baca Juga: Makin Meruncing, Donald Trump Usir Perwakilan Pemerintah China dari Wilayah Amerika Serikat dalam Waktu 72 Jam, Ini Alasan Presiden AS Paksa Tiongkok Angkat Kaki!

"Apa yang akan Anda lihat adalah kebuntuan, bukan kemenangan atau kekalahan yang jelas bagi kedua belah pihak.

"Tetapi tetap saja jumlah korban dan kerugian yang mengejutkan di Amerika Serikat.

"Kematian pasukan China bertambah secara dramatis.

"Ketika kami memajukan waktu ke depan, dan mulai melihat keseimbangan pada tahun 2020, 2025, 2030, biasanya kami menemukan kemenangan jelas bagi China."

Baca Juga: 3000 Rudal Ditembakkan China Sebagai Sinyal Kepada Amerika Jika Beijing Siap Perang

Para ahli mengatakan bahwa China akan memiliki keuntungan dalam setiap konflik dalam sebagian.

Sebab, sebagian besar peralatan militernya dirancang khusus untuk beroperasi di Laut China Selatan.

Ochmanek menambahkan bahwa "tidak ada perwira angkatan laut yang akan memperdagangkan galangan kapal AS atau untuk galangan kapal Tiongkok atau kapal".

Tetapi Tiongkok dapat melampaui AS dalam hal kapasitas karena "mereka memiliki industri sipil yang besar".

Baca Juga: Siaga Perang, China Kirim Brigade Pasukan Penerbangan dan Kapal Perang ke Pulau Buatan Guna Hadapi 2 Kapal Induk AS: China Hanya Punya Pilihan Kirim Pasukan Tambahan

(*)

Source : The Sun

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Baca Lainnya

Latest