Sosok.ID - Aksi pembunuhan selalu memiliki beragam alasan dan motif di balik kasus.
Mulai dari masalah remeh-temeh hingga persoalan pelik, seperti utang atau dendam.
Kendati begitu, apapun alasannya, sampai kapan pun aksi pembunuhan tidak bisa dibenarkan.
Terlebih lagi bila korbannya adalah anak-anak di bawah umur yang tak memiliki kesalahan dengan pelaku.
Sudah pasti ganjaran hukum yang berat menanti pelaku di persidangan.
Seperti takdir yang kini tengah menunggu pasangan suami-istri (pasutri) yang satu ini.
Tak lagi punya naluri, mungkin itulah kalimat yang pantas untuk menggambarkan aksi pasutri ini.
Bagaimana tidak, cuma demi uang untuk membeli sosis dan kopi, pasutri ini tega habisi nyawa bocah 5 tahun.
Tak ayal, pengakuan aneh bin ajaib pasutri ini pun sempat membuat polisi geleng-geleng kehabisan kata.
Dilansir Sosok.ID dari Kompas.com dan Surya.co.id, aksi pembunuhan yang dilakukan pasutri ini terjadi pada Selasa (7/7/2020) sekitar pukul 10.00 WIB.
Pasutri pelaku pembunuhan ini berinisial MT (27) dan IM (19), warga Desa Tanggulangin, Kejayan, Pasuruan.
Kala itu, korban, RH (5) yang tengah bermain dengan temannya dibujuk oleh pelaku masuk ke rumah mereka.
Agar bujukkannya berhasil, pelaku sempat mengiming-imingi korban dengan imbalan es krim.
Baca Juga: 'Saya Tidur Nyenyak Semalam', Kata Seorang Anak Usai Potong Penis Ayahnya
Di rumah pelaku, pasutri ini berhasil melucuti perhiasan korban berupa 5 buah gelang dan satu kalung.
Usai berhasil melucuti perhiasan, suami pelaku sempat mencabuli korban sebanyak 2 kali.
Mengutip Kompas.com, hal ini dibuktikan dari hasil visum korban yang menunjukkan ada luka pada bagian intim.
Aksi pencabulan ini pun diperkuat oleh pengakuan pelaku kepada polisi.
Melansir Surya.co.id, pelaku mengaku tega melakukan hal bejat tersebut lantaran merasa tak puas dengan kehidupan ranjangnya.
Padahal pelaku dan istri baru saja 2 minggu menikah.
Lantaran takut perbuatannya diketahui orang tua korban, pelaku kemudian menghabisi korban di tengah sawah.
Kepala korban dipukul dengan kayu lalu ditenggelamkan ke air berlumpur hingga tubuhnya tidak bergerak.
"Lalu kepala korban ditenggelamkan ke air yang berlumpur sampai tubuhnya tidak bergerak," jelas AKBP Rofiq Ripto Himawan seperti yang dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.
Korban yang sudah tewas kemudian ditinggalkan begitu saja hingga ditemukan oleh seorang petani yang pulang dari menggarap sawah.
Tidak lama, kedua pelaku berhasil ditangkap berkat keterangan sejumlah saksi.
Melansir Surya.co.id, saat diperiksa oleh pihak kepolisian, pelaku mengaku nekat menghabisi korban lantaran butuh uang.
Uang tersebut rencananya akan dipakai pelaku untuk membeli sosis dan kopi susu.
"Saya butuh uang pak, untuk beli sosis dan kopi susu," ungkap pelaku, MT.
Mendengar alasan pelaku, Kapolres Pasuruan, AKBP Rofiq Ripto Himawan dibuat geleng-geleng tak percaya.
Alasan pelaku benar-benar terlalu konyol untuk dipercaya.
Tak hanya itu, pelaku juga sempat mengaku takut dengan orang tua korban.
"Makanya saya bunuh setelah saya rampas perhiasannya, kalau tidak, saya takut sama orang tua dia (korban)," sambungnya.
Terkait kasus pembunuhan bocah 5 tahun ini, Kapolres Pasuruan, AKBP Rofiq Ripto Himawan mengatakan akan melibat ahli psikologi untuk memeriksa kejiwaan pelaku.
"Motif sesungguhnya masih kami dalami. Aksi suami istri ini di luar nalar berpikir," pungkas dia.
(*)