"Dia sering katain saya kotor, ditonjok pernah, dia juga sering menyuruh saya pergi (diusir)" kata Kalsum dengan meneteskan air mata.
Namun, baginya M tetaplah anak kandung yang ia lahirkan.
Sehingga ia merasa tak berhak untuk mendoakan yang tidak-tidak kepada M.
Berbanding trebalik dengan pengakuan sang ibu, M justru membantah tudingan Kalsum.
"Ibu itu hanya ingin menjelek-jelekan saya, dia bilang diancam, dipukul, merasa dia aja yang paling benar.
"Ibu macam apa itu kalau begitu caranya," kata M saat dikonfirmasi Kompas.com via telepon.
M membenarkan soal pembelian motor yang menjadi sumber masalah tersebut.
Namun, M menyayangkan tindakan sang ibu yang membawa motor tersebut ke rumah keluarganya.
M kecewa lantaran tak bisa ikut menggunakan sepeda motor milik bersama itu.
"Motor itu dia bawa ke rumah saudaranya, padahal itu kita beli dari harta warisan. Jadi saya juga punya hak terhadap motor itu, itu yang saya keberatan" ujar M.