Sosok.ID - Negeri Zionis secara mengejutkan sedang merancang operasi militer intensitas tinggi untuk mencaplok Tepi Barat Palestina.
Tentu rencana Israel ini langsung ditanggapi dengan keras oleh sayap militer Hamas yakni Brigade Izzudin al-Qassam.
Hamas menyebut rencana operasi militer agresi Israel itu sebagai pernyataan perang.
"Rencana Israel adalah pencurian tanah Palestina terbesar dalam beberapa dasawarsa," kata juru bicara Izzadin al-Qassam, Abu Obeida dalam sebuah pernyataan seperti yang dilansir Jerusalem Post.
Dia menambahkan, "Proyek perlawanan adalah untuk menghilangkan pendudukan dari semua tanah Palestina yang bersejarah," katanya.
Abu Obeida juga mengecam rencana itu sebagai proyek "kriminal".
"Kami tidak akan banyak bicara, dan kami tidak akan membuat lebih banyak pernyataan. Kami akan melakukan perlawanan dan menganggap keputusan ini sebagai deklarasi perang terhadap rakyat Palestina. Perlawanan, dalam perang ini, akan menjadi penjaga yang setia dan dapat dipercaya dalam membela rakyat kita dan tanah serta tempat suci mereka,” tegasnya.
Abu Obeida mengatakan Hamas akan membuat Israel "menyesali" keputusannya untuk menerapkan kedaulatannya di beberapa bagian Tepi Barat.
Pernyataannya itu ditegaskan untuk memperingati hari ketika tentara IDF Gilad Schalit dipenjara pada 25 Juni 2006.
Schalit ditangkap oleh Hamas dalam serangan lintas perbatasan melalui terowongan di dekat perbatasan Israel.
Abu Obeida mengatakan, penculikan Schalit mengakibatkan pembebasan sejumlah besar tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel.
Pertukaran tahanan adalah hasil dari perjanjian 2011 antara Israel dan Hamas untuk membebaskannya dengan imbalan 1.027 tahanan, terutama Palestina dan Arab-Israel.
Mencapai perjanjian pertukaran tahanan baru sekarang berada di puncak daftar prioritas kelompoknya, kata Abu Obeida.(*)
Artikel ini pernah tayang di Kontan dengan judul "Israel akan caplok Tepi Barat, Hamas siap deklarasikan perang"