Sosok.ID - Nasib apes dialami oleh seorang warga negara Indonesia (WNI) di Australia.
Sudah keluar uang ratusan juta untuk talangi bisnis teman, warga negara Indonesia (WNI) di Australia ini malah jadi korban kekerasan.
Niat awal warga negara Indonesia (WNI) di Australia menagih utang malah berakhir di UGD.
Kejadian nahas ini sungguh diluar kepala WNI bernama Harry Sumantri (26) di Australia.
Harry Sumantri sama sekali tidak percaya bila dirinya bisa menjadi korban kekerasan gegara perkara utang.
Niat awalnya bantu meringankan beban teman sendiri malah berakhir jadi petaka.
Gegara kejadian nahas ini, Harry Sumantri menderita retak pada tulang tengkorak, tangan dan luka serius pada bagian pelipis.
Dilansir Sosok.ID dari Kompas.com, Senin (15/6/2020) kejadian nahas ini berawal ketika Harry Sumantri meminjamkan sejumlah uang untuk teman kamarnya, Kevin Arden.
Diketahui, Harry Sumantri dan Kevin Arden sudah saling mengenal satu sama lain selama 2 tahun.
Sudah tentu masalah finansial seperti ini bukan rahasia di antara keduanya.
Mengutip dari tayangan vlog kanal YouTube HarryHarry Gaming edisi Rabu (3/6/2020) via Kompas.com, Harry Sumantri mengungkap ia memang meminjamkan sejumlah uang pada temannya.
Uang tersebut diketahui Harry Sumantri akan digunakan Kevin Arden untuk modal bisnis hand sanitizer.
Sebagai teman yang baik, Harry Sumantri pun meminjamkan uang sebesar 52 ribu dollar Australia (atau setara Rp 509 juta) dengan maksud membantu bisnis temannya.
"Yang tentang bisnis hand sanitizer itu sebenarnya gua itu cuma menalangi.
Uang temen gua yang mau buka bisnis hand sanitizer gitu lho." ungkap Harry Sumantri.
Namun sayang, Harry Sumantri mentah-mentah begitu saja percaya tanpa tahu bakal digunakan untuk apa saja uang tersebut
"Jadi gua itu sebenarnya enggak tahu dia bakal ambil di mana.
Dia bakal jual ke mana, dan dia untung berapa, gua sebenarnya enggak tahu." lanjut Harry Sumantri.
Harry Sumantri mengakui kemungkinan kejadian nahas yang menimpanya ini juga karena salahnya.
"Nggak mau tahu padahal duitnya duit gua. Jadi... gua juga enggak tahu bisnis ini gitu lho.
Gua cuma sebagai yang nalangin, istilahnya bantu teman lah seperti itu ya, " jelas Harry Sumantri.
Harry Sumantri menyebut temannya itu berjanji bakal mengembalikan uang sesuai kesepakatan.
Namun kenyataannya, hingga jatuh tempo, Harry Sumantri selalu mendapatkan jawaban yang ngambang.
"Tanggal jatuh tempo Senin lalu (25/5/2020), tapi dia selalu berkata, 'Oke, besok...'," ujar Harry Sumantri
Melansir Kompas.com dan 7 News, tepat pada 29 Mei 2020, Harry Sumantri jadi korban kekerasan temannya sendiri.
Harry Sumantri diduga jadi korban pemukulan lantaran menagih utang hand sanitizer sebesar Rp 509 juta yang ia investasikan untuk bantu usaha Kevin Arden.
Harry Sumantri dibius dengan coffee ginger lalu dipukuli dengan palu hingga wajahnya bonyok dan tak sadarkan diri.
Diberitakan oleh media Australia 7 News, Kevin Arden menyerang Harry Sumantri dengan membabi buta sekitar pukul 18.15 waktu setempat.
Harry Sumantri yang masih memiliki kesadaran sempat berteriak minta tolong hingga terdengar temannya yang lain.
Atas aksinya ini, Kevin Arden langsung diringkus oleh pihak kepolisian.
Sementara Harry Sumantri langsung dilarikan ke unit gawat darurat Rumah Sakit Royal Prince Alfred untuk mendapatkan perawatan.
(*)