Dikutip dari IBTimes, Putin berjanji untuk menyediakan dana negara untuk ibu baru, tunjangan kesejahteraan untuk anak-anak berusia tiga hingga tujuh tahun di keluarga berpenghasilan rendah, dan makanan gratis selama empat tahun pertama anak-anak bersekolah.
Sedangkan Ibu yang memiliki empat anak sudah menerima keringanan pajak di Rusia.
Langkah-langkah ini dan lainnya diproyeksikan menelan biaya setidaknya $ 6,5 miliar tahun ini saja, kementerian keuangan memperkirakan biaya tersebut akan meningkat di tahun-tahun mendatang.
"Nasib Rusia dan pandangan historisnya tergantung pada berapa banyak dari kita yang ada. Itu tergantung pada berapa banyak anak yang dilahirkan dalam keluarga Rusia dalam satu tahun, lima, 10 tahun, pada bagaimana mereka akan tumbuh nantinya." Ungkap Putin dikutip dari IBTimes.
Populasi Rusia menurun secara dramatis selama dekade pertama setelah jatuhnya Uni Soviet - mencapai tingkat kelahiran hanya 1,16 anak per wanita pada tahun 1999.
Populasi Rusia sekarang adalah sekitar 147 juta, kurang dari setengah dari angka untuk AS.
"Sejak 2017, angka kelahiran mulai turun lagi. Keluarga berhenti melahirkan bahkan untuk anak pertama. Mereka takut ketidakpastian keuangan," kata pakar demografi, profesor Evgeny Yakovlev, dikutip dari IBTimes.
Seorang ahli demografi Rusia lainnya bernama Anatoly Vishnevsky mengatakan dia berpikir memberikan insentif keuangan tidak akan meningkatkan angka kelahiran.
Hal ini didasari alasan karena kebanyakan setiap negara industri menyaksikan pola keluarga yang sama yang memiliki lebih sedikit atau tidak punya anak.
"Seluruh gagasan Putin bahwa tingkat kelahiran dapat dikoreksi hanya dengan uang tidak valid," kata Antoly.