Sosok.ID - Kerusuhan yang terjadi di Amerika Serikat (AS) masih terus berlangsung.
Salah satu korban, David McAtee ikut menjadi sorotan.
Lantas siapa sebenarnya David McAtee ini?
Melansir dari The Sun, pria 53 tahun itu merupakan pemilik restoran barbekyu YaYa's BBQ si Louisville, Kentucky.
Disebut sebagai "Manusia BBQ", ia dikenal karena menawarkan makanan gratis kepada polisi, menurut teman dan keluarga setelah kematiannya.
Koki itu ditembak mati saat polisi dan tentara National Guard sedang memberlakukan jam malam lebih awal pada 1 Juni selama aksi protes.
Ibu McAtee, Odessa Riley mengatakan kepada Courier Journal :
"Dia meninggalkan legenda besar. Dia orang yang baik. Semua orang di sekitarnya akan mengatakan hal itu.
"Putraku tidak melukai siapa pun. Dia tidak melakukan apa-apa pada siapa pun."
Christopher 2X, seorang aktivvis anti-kekerasan dan direktur eksekutif kelompompok Game Changers mengatakan McAtee sangat disukai.
"Saya tidak pernah melihat dia berubah menjadi agresif bagaimana pun caranya," tambahnya.
Wali Kota Louisville Greg Fischer mengatakan pada 1 Juni :
Baca Juga: Walau Amerika Sudah Lepas Tangan, Inggris Akan Tetap Mendukung Kemerdekaan Hong Kong dari China
"David adalah teman bagi banyak orang, seorang pemanggang barbekyu yang terkenal.
"Dia telah mengenyangkan perut banyak orang, sebelum mengenangnya di dalam hati mereka.
"Dan melihatnya terperangkap dalam situasi ini dan fakta bahwa dia tak bersama lagi dengan kita adalah sebuah tragedi yang sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata."
Bagaimana McAtee meninggal dunia?
Baca Juga: Walau Amerika Sudah Lepas Tangan, Inggris Akan Tetap Mendukung Kemerdekaan Hong Kong dari China
David McAtee ditembak ketika pasukan kemanan berusaha memecah kerumunan massa di tempat parkir.
Petigas dan National Guard disiagakan ke Dino Food Mart sekitar pukul 12.00, satu jam setelah jam malam diberlakukan di kota tersebut setelah beberapa malam terjadi protes terhadap penembakan seorang perawat oleh polisi.
Polisi menuding bahwa tembakan pertama kali diluncurkan oleh kerumunan masa saat hendak dibubarkan.
Sebab, masa yang berkerumun di dekat Dino Food Mart dan restoran milik McAtee itu melanggar jam malam.
Kepala Departemen Kepolisian Louiseville Steve Conrad mengatakan polisi "membalas tembakan" dan satu orang ditembak mati.
Wali Kota Greg Fischer mengatakan kepada wartawan bahwa petugas yang terlibat dalam penembakan itu belum mengaktifkan kamera yang ada di tubuh mereka.
"Kesalahan semacam ini tidak akan ditoleransi," tambahnya.
"Karena itu, saya telah membebaskan Steve Conrad dari tugasnya sebagai kepala Departemen Kepolisian Louisville."
Posisi Conrad kemudian diserahkan kepada sang wakil, Robert Schroeder.
Schroeder memberikan kompensasi pada McAtee, yang ia gambarkan sebagai sosok yang ramah :
"Selama bertahun-tahun dia menjadi teman baik bagi para petugas kepolisian, sering kali memastikan petugas kami makan enak setiap shift mereka."
Dia juga mengatakan kepada wartawan :
"Dua petugas yang menembakkan senjata mereka melanggar kebijakan kami dengan tidak mengenakan atau mengaktifkan kamera mereka.
"Itu sama sekali tidak bisa diterima dan tidak ada pengecualian.
"Kami akan meninjau seluruh insiden untuk menentukan apakah ada pelanggaran kebijakan lain yang terjadi.
"Saya jamin kami akan menindaklanjutinya dan akan ada pendisiplinan karena gagal menggunakan kamera kami dengan baik."
Baca Juga: China Masih Simpan Senjata Pamungkas, Amerika Harus Waspada
Gubernur Kentucky Andy Beshear mengkonfirmasi di Twitter bahwa "saat membubarkan kerumunan, Kepolisian Louisville dan National Guard Kentucky ditembaki.
"Mereka membalas tembakan yang menyebabkan kematian.
"Mengingat keseriusan situasinya, saya telah memberi wewenang kepada Kepolisian Negara Bagian Kentucky untuk menyelidiki peristiwa itu secara independen."
Awal mula kerusuhan
Baca Juga: Gawat! Saking Dibuat Kesal oleh China, Amerika Serikat Bakal Ledakkan Bom Nuklir
Kematian David McAtee terjadi setelah protes terhadap kematian Breonna Taylor berlangsung.
Breonna Taylor (26) sendiri adalah seorang petugas medis garda terdepan yang ditembak mati di rumahnya di Louisville.
Ia ditembak delapan kali oleh polisi pada bulan Maret saat mereka mencari seorang tersangka yang telah mereka tangkap.
Tersangka yang dicari polisi sendiri adalah Jamarcus Glover, yang diduga berkencan dengan Breonna dua tahun lalu.
Pada malam yang sama, pria itu ditangkap di lokasi berbeda.
Pacar Taylor saat itu, Kenneth Walker meluncurkan satu tembakan yang ia miliki secara sah karena mengira polisi itu sebagai pencuri.
Tiga petugas kemudian membalas tembakan itu dengan memberondong peluru yang kemudian menewaskan Taylor.
Setelah protes berlanjut, Wali Kota Louisville mengatakan jam malam di wilayahnya diperpanjang hingga 8 Juni 2020 mendatang.
(*)