Sosok.ID - Kota Tegal kini telah menjadi zona hijau virus corona setelah dinyatakan nihil kasus baru.
Pada Jumat (22/5/2020) status pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang berlaku sejak 23 April 2020 resmi dicabut.
Untuk merayakan berakhirnya masa PSBB tersebut Pemkot Tegal telah menyiapkan berbagai hal.
Melansir dari Kompas.com, salah satunya adalah dengan menyemprotkan desinfektan menggunakan helikopter.
Sekda Kota Tegal Johardi mengatakan Pemkot Tegal telah menyiapkan 2 helikopter untuk melakukan penyemprotan di seluruh penjuru kota.
Selain itu, disiapkan pula 30 kendaraan water cannon untuk menjangkau sudut-sudut kota.
Selama penyemprotan yang direncanakan akan dilangsungkan sampai pukul 17.00 WIB itu, masyarakat diimbau untuk tetap berada di rumah.
Selain penyemprotan desinfektan, Pemkot Tegal juga berencana untuk menyalakan kembang api dan sirine di alun-alun kota pada malam harinya.
Baca Juga: Tegal Langsung Lakukan Lockdown Usai Satu Warganya Positif Corona, Jalan Akses Masuk Ditutupi Beton
Bunyi srine merupakan simbol berakhirnya masa PSBB di Tegal.
Setelah itu, para petugas medis yang berjuang melawan Covid-19 juga akan diberikan penghargaan.
Penghargaan tersebut merupakan simbol apresiasi pemerintah pada para petugas di garda terdepan Covid-19.
Kendati ada perayaan, Johardi mengimbau masyarakat untuk tak berkumpul di alun-alun.
"Informasi selengkapnya disampaikan Pak Wali Kota," ujarnya, seperti dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.
Lockdown lokal saat satu warganya positif Covid-19
Sebelum kebijakan PSBB ditetapkan, Pemkot Tegal telah terlebih dahulu melakukan local lockdown.
Hal itu disampaikan oleh Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono pada 25 Maret 2020 lalu.
Baca Juga: China Kembali Diserang Corona, 1.205 Desa Langsung Lockdown
Saat itu, langkah tersebut diambil menyusul adanya kasus pertama warga positif corona yang dikonfirmasi pada hari yang sama.
"Masyarakat harus memahami. Ini pilihan pahit. Saya pribadi dilematis.
"Bahkan jika saya disuruh memilih, lebih baik saya dibenci daripada maut menjemput mereka," ujar Dedy saat itu, seperti dikutip Sosok.ID dari Tribun Jateng.
Bukannya tanpa alasan, Dedy memutuskan melakukan local lockdown karena riwayat perjalanan pasien pertama.
Dedy mengatakan, pasien memiliki riwayat perjalanan ke Dubai, Uni Emirat Arab.
Ia pulang dari Jakarta ke Tegal naik kereta api.
Sesampainya di Stasiun Tegal, pasien langsung menuju ke RSUD Kardinah Kota Tegal.
Saat itu ia langsung diberi status pasien dalam pengawasan (PDP) karena mengalami demam, batuk, pilek, diare, serta sesak napas.
Usai dinyatakan positif, Dedy langsung menghubungi PT KAI untuk melacak penumpang lain yang berada dalam satu gerbong dengan pasien.
Sejak saat itu, tepatnya pada 30 Maret 2020, akses keluar masuk Kota Tegal dibatasi dan diawasi dengan ketat.
Kemudian Kota Tegal mengajukan status PSBB yang disetujui oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
Sejak dilakukan PSBB, kasus positif Covid-19 di Tegal terpantau mencatatkan tren yang baik.
Baca Juga: Rayakan Lockdown Corona Berakhir, Perempuan Ini Malah Tewas Mengenaskan Saat Berfoto
Hingga kini, tak ada lagi kasus baru yang ditemukan di kota yang terletak di Provinsi Jawa Tengah ini.
Kota Tegal kini telah kembali menyandang status zona hijau virus corona.
Adapun, setelah PSBB selesai, Pemkot Tegal akan melakukan relaksasi yang dimulai sejak 19 Mei untuk memulihkan perekonomian.
Blokade jalan menggunakan beton MBC mulai dibuka dan lampu-lampu jalanan akan kembali dinyalakan.
(*)