"Kami klarifikasi, tidak ada kami takut dengan pasien Covid-19. Dengan catatan, keamanan kami juga terjamin," tegasnya.
Mereka menjadi takut lantaran tidak ada kejelasan terkait APD yang aman.
"Karena tidak ada penjelasan detail langkahnya gimana, semacam instruksi lah ambil APD atau gimana, ya jadinya takut," katanya.
"Kawan-kawan medis ini kemudian mengamankan diri, karena mendadak dan masif kan. Tapi terdengar kabur," lanjutnya.
Kegiatan 'mengamankan diri' ini lah yang disebut sebagai mogok kerja oleh pemkab Ogan Ilir.
Baca Juga: Jokowi Ajak Rakyat Berdamai dengan Virus Corona, Jusuf Kalla: Risikonya Mati
Satgas RSUD Ogan Ilir dibentuk manajemen
Ia melanjutkan, di RSUD ogan Ilir, sudah ada tim Gugus Tugas yang ditugaskan menangani pasien Covid-19.
Oleh karenanya mereka merasa lebih tenang.
"Rumah sakit sebenarnya sudah membentuk satgas, orangnya pilihan manajemen. Ya sudah kalau bahasa Palembang, kami aso (santai)."
"Ternyata dibalik ini semua kami dianggap terlibat. Mulai dari supir Ambulans sampai ke radiologi. Soal status sampai RSUD kita jadi rujukan covid pun, kami ga tau," tegasnya.